Ilustrasi Tentang Investor (Foto: Unsplash/Austin Distel)
Ilustrasi Tentang Investor (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pendanaan menjadi salah satu syarat pertama untuk sebuah perusahaan rintisan (startup), karena dana yang proporsional sangat diperlukan bagi startup sebelum memulai operasi bisnisnya. Namun tidak semua pemilik startup bisa dengan mudah mendapatkan suntikan dana dari bank komersial atau lembaga keuangan non-bank.

Hal lain yang menjadi pertanyaan para pendiri startup adalah bagaimana cara mendapatkan investor. Semakin banyak investor yang dapat bekerja sama, maka semakin banyak pula bantuan finansial atau keuangan yang akan didapatkan.

Nazier Ariffin selaku Head of Strategic Investment Telkomsel, menjelaskan bahwa tidak semua pendiri startup memiliki jaringan hingga mentor yang cukup berpengaruh dan memiliki nama besar untuk mendukung bisnis yang akan dikembangkan. Menurutnya, masih banyak pendiri startup yang bukan berawal dari lingkungan pekerja kantoran atau bukan memiliki latar belakang bisnis hingga tidak mengenal jaringan investor lokal hingga asing.

“Bicara soal menarik investor bukan perkara mudah seperti membalikkan telapak tangan. Perlu trik tersendiri, agar si penanam modal merasa yakin bahwa uang yang digelontorkannya akan bertumbuh di perusahaan yang tepat. Tidak mungkin kan, mereka menaruh modal di perusahaan yang tidak memiliki prospek,” kata Nazier dalam Talkshow MoneySmart #EntrepreneursTalk “Grow Your Business with Smart Starter Packs” di UnionSPACE, Jakarta, Sabtu (26/10/19).

Nazier Ariffin  Head of Strategic Investment Telkomsel, dalam Talkshow MoneySmart #EntrepreneursTalk “Grow Your Business with Smart Starter Packs” di UnionSPACE, Jakarta, Sabtu (26/10/19). (Foto: MNEWS)

Dalam kegiatan tersebut, Nazier memberikan beberapa tips untuk mendapatkan investor yaitu pelaku usaha harus memiliki konsep dan strategi usaha yang matang, serta target bisnis yang realistis, namun tetap menantang. Dengan menjelaskan konsep bisnis, calon investor akan menilai sisi terhadap perubahan keadaan yang kapan saja bisa terjadi. Tidak ada yang ingin menanamkan saham di usaha yang sejak awal sudah terlihat akan berhenti di tengah jalan. 

Selanjutnya mengenai modal awal, para pemilik startup bisa memanfaatkan situs crowdfunding. Crowdfunding adalah salah satu bentuk pendanaan usaha yang berasal dari beberapa pemilik modal yang tertarik pada bisnis tertentu. Dengan bantuan crowdfunding, seorang wirausahawan atau sekelompok orang yang memulai usaha dapat mencari jumlah dana yang cukup besar dengan menghadirkan rencana bisnis definitif yang sesuai dengan persyaratan.

Lalu menggunakan Angel Network, yaitu sebuah perusahaan maupun lembaga yang khusus mendanai startup baru yang membantu mendapatkan modal untuk mendirikan dan memulai startup tersebut. Maka secara tidak langsung Angel Network bisa di kategorikan sebagai investor. Angel investor bisa berasal dari seorang pengusaha, investor berpengalaman atau anggota dewan dari perusahaan terkemuka.

Terakhir adalah memanfaatkan mitra strategis, yaitu perusahaan yang memberikan dukungan moneter kepada perusahaan skala kecil lainnya. Mitra strategis menginvestasikan sejumlah dana dalam bisnis yang diperlukan untuk memenuhi tujuan yang pasti atau untuk tujuan yang diinginkan. Dengan menjadi bagian dari mitra strategis, maka startup bisa mendapatkan pendanaan dari perusahaan mitra.