Ilustrasi. (Foto: Kaboompics/pexels.com)
Ilustrasi. (Foto: Kaboompics/pexels.com)

Jakarta, MNEWS.co.id – Era revolusi industri 4.0 dinilai dapat memicu  para pelaku ekonomi kreatif  untuk semakin berinovasi dan juga mengandalkan kreativitas yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang saat ini semakin maju.

“Hadirnya industri 4.0 memberikan harapan baru bagi pelaku industri kreatif. Kita jangan khawatir dengan tergantikannya tenaga manusia dengan robot dan mesin, karena kreasi itu ada di kepala manusia, bukan robot,” kata Sylvie Arizkiany selaku Ketua Koperasi Karya Inovatif dan Kreatif  dalam  Kolaborasi Nusantara Bersama (Kopikkon) di Jakarta, Senin (26/8/2019).

Sylvie menjelaskan bahwa pada industri kreatif tidak perlu merasa khawatir akan berkurangnya kebutuhan tenaga manusia yang memang akan digantikan dengan robot di era industri 4.0 untuk industri besar. Menurutnya di Indonesia khususnya memiliki peluang tentang industri kreatif dalam meningkatkan inovasi, dan semakin berkreativitas agar semakin maju bahkan mampu menembus pasar internasional dalam menjual produknya. 

Pengurus Himpunan Desainer Interior Indonesia mengungkapkan bahwa para pelaku industri kreatif harus mampu menjaga dan memanfaatkan nilai-nilai yang terkandung dalam ekonomi kreatif agar semakin maju untuk melebarkan sayapnya.

Yang harus dilakukan yang pertama adalah kolaborasi, hal tersebut perlu dilakukan para pelaku industri kreatif agar berkolaborasi dengan berbagai pihak salah satu contoh adalah para perajin di berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut dapat memberi manfaat kepada perajin daerahdalam meningkatkan tarif hidup mereka.

Selanjutnya para pelaku industri kreatif dapat melakukan pemberdayaan yang diberikan kepada para perajin tersebut dengan ide dan inovasi terbaru,  hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan untuk mengerjakan produk yang telah diciptakan.

“Kita bisa mengajarkan mereka soal komposisi warna, bentuk, fungsi, jadi kita memberdayakan mereka agar keahliannya meningkat. Nantinya, hal tersebut juga akan membuat produk yang dihasilkan bersama menjadi semakin baik,” ujarnya. Potensi yang diambil dari tradisi nusantara yang begitu kaya, pada akhirnya mampu memberikan nilai yang mendalam pada produk yang dihasilkan.

Di era industri 4.0 dapat mendorong para pelaku industri kreatif agar menerapkan perdagangan yang adil yaitu dengan memanfaatkan internet sebagai wadah dalam jual beli. Era industri 4.0 juga akan memberikan wawasan kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk menambah referensi dalam mengembangkan inovasi pada produk dalam waktu  jangka panjang.

Sylvie juga menambahkan kepada para pelaku industri kreatif dapat meningkatkan inovasi di era industri 4.0 yang berpotensi dalam meningkatkan penghasilan. “Kalau pelaku kreatifnya dekat dengan teknologi, itu bisa meningkatkan omzet, misalnya banyak industri kecil menengah yang memanfaatkan marketplace karena promosinya bisa lebih luas sehingga produknya bisa dikenal,” katanya.