Menkop UKM Puspayoga saat meninjau show room Kejaya Handicraft, di desa Kedayunan, Senin (28/1/2019). Foto: Kemenkop UKM.
Menkop UKM Puspayoga saat meninjau show room Kejaya Handicraft, di desa Kedayunan, Senin (28/1/2019). Foto: Kemenkop UKM.

Banyuwangi, MNEWS.co.id – Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga berpesan kepada para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berhasil menembus pasar ekspor, bahwa UKM tersebut memiliki daya saing di pasar internasional.

“Namun jangan melupakan pasar domestik, di mana Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar kini jadi incaran banyak negara untuk bisa mengekspor produknya ke tanah air kita,” kata Puspayoga saat meninjau show room Kejaya Handicraft, di desa Kedayunan, Senin (28/1/2019), dilansir dari siaran pers Kementerian Koperasi dan UKM.

Apalagi, tambah Puspayoga, permintaan domestik akan kerajinan berbahan baku alam kini terus meningkat, seiring dengan dinamika masyarakat.

“Sekarang konsumen domestik banyak yang mencari kerajinan khas dan unik. Kalau dulu mungkin yang laris hanya batik maupun makanan saja, sekarang produk handycraft juga banyak dicari,” imbuh Puspayoga.

Menurutnya, tren kembali ke alam saat ini juga sudah berkembang di tanah air, tak hanya di negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat. Puspayoga menegaskan agar pasar domestik juga digarap secara optimal.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Banyuwangi, Alief R Kartiono, menjelaskan perkembangan usaha mikro di Banyuwangi tidak lepas dari ragam festival yang digelar Pemkab Banyuwangi. Misalnya Festival Art Week yang memamerkan produk kerajinan dan seni selama 4 hari yang menghasilkan total omset ratusan juta rupiah.

Alief mengatakan untuk mencapai tahap ekspor, pelaku usaha harus betul-betul paham akan usaha dan produknya. Misalnya bagaimana menyusun isi perjanjian spesifikasi produk dengan pembeli di luar negeri, perhitungan harga, hingga memilih packaging yang tepat agar produk tidak rusak di tempat tujuan.

“Pasti ingin memperluas usaha, tetapi lebih baik pelajari bidang masing-masing lebih dahulu agar teman-teman menguasai bidangnya,” ungkapnya.

Dia juga menyarankan agar pelaku usaha kecil yang telah kenal internet marketing untuk mengoptimalkan cara pemasaran itu, setelah adanya saluran fiber optic di 163 desa di Banyuwangi.