Garut, MNEWS.co.id – Menteri Keuangan (Menkeu) bersama Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Gubernur Jawa Barat, dan Bupati Garut meninjau Program Pemerintah terkait pengembangan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pariwisata di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dalam kegiatan ‘Sinergi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Daerah Wisata’ ini, rombongan meninjau program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), reaktivasi jalur kereta api Bandung-Cibatu, pengembangan pariwisata Situ Bagendit, serta pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata.
Pemerintah melalui program pembiayaan UMi hadir memberikan pembiayaan, pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha ultra mikro di daerah wisata agar mereka dapat memanfaatkan program pengembangan wisata untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pembiayaan UMi merupakan program pembiayaan kepada masyarakat usaha mikro di lapisan terbawah yang tidak memiliki akses perbankan dengan jumlah plafon paling banyak Rp10 juta per nasabah. Program ini merupakan tahap lanjutan dari bantuan sosial menuju kemandirian usaha, serta merupakan komplementer Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sejak pertama kali diluncurkan pada pertengahan tahun 2017 hingga 22 April 2019, secara nasional, Pembiayaan UMi telah disalurkan kepada 931.173 debitur, dengan total penyaluran mencapai Rp2,49 triliun. Untuk Kabupaten Garut, Pembiayaan UMi telah menjangkau 15.058 debitur dengan total penyaluran lebih dari Rp35 miliar.
Sementara itu, pembangunan jalur kereta api Bandung-Cibatu serta infrastruktur jalan menuju Situ Bagendit memungkinkan kelancaran pergerakan barang dan manusia, sehingga memudahkan akses dari dan ke daerah wisata. Konektivitas daerah wisata diharapkan dapat meningkatkan kesadaran nilai budaya, lingkungan, ekonomi, serta mendorong investasi lokal dan internasional.
Pengalaman wisatawan (tourist experience) juga menjadi komponen penting dalam pengembangan daerah wisata, yang dapat mendorong kunjungan kembali para wisatawan serta menaikkan jumlah belanja di daerah wisata. Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah telah mengimplementasikan berbagai program seperti akses Wi-Fi gratis, health tourism, dan program UMKM Jawa Barat di daerah wisata Situ Bagendit. Pemerintah juga berkomitmen melakukan pembenahan kawasan ini agar menjadi kawasatan wisata berkelas dunia.
Sektor Pariwisata memberikan nilai komparatif pada daerah pedesaan dan pinggiran yang identik dengan lingkungan alami, kekayaan budaya, keindahan pemandangan, serta keanekaragaman kekayaan hayati. Pemerintah memandang sektor ini sebagai sektor strategis dalam pengentasan kemiskinan, karena terkait dengan sektor-sektor lain yang bersifat padat karya serta melibatkan usaha masyarakat berskala mikro dalam jumlah masif.
Sebelumnya, dalam perjalanan kereta api dari Bandung menuju Cibatu, Menkeu melakukan dialog dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), serta debitur dan pendamping pembiayaan UMi terkait pengembangan industri pariwisata untuk mendorong kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan usaha sektor mikro memerlukan kerja sama berbagai pihak. Oleh karena itu, Menkeu mengajak pengusaha yang tergabung dalam KADIN, IWAPI, dan APINDO untuk berkolaborasi dalam pengembangan sektor mikro melalui pelibatan usaha mikro dalam rantai pasokan, pemberian pendampingan, dan pembukaan akses pasar, serta berkontribusi dalam pendanaan melalui pendekatan investasi berdampak sosial atau Social Impact Investment.