Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) akan melakukan berbagai macam upaya untuk mendorong UKM agar bisa naik kelas. Salah satu langkah yang dapat diambil yaitu dengan bersinergi serta mengumpulkan data UKM dalam sebuah big data.
Terlebih lagi saat ini jumlah UKM di Indonesia telah mencapai hampir 63 juta, sehingga dengan jumlah sebanyak itu pada tahun lalu UKM mampu memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yaitu sebesar 60% atau sebesar Rp4.800 triliun.
“Dengan adanya big data UKM, kita akan bisa memanfaatkan data itu sebaik mungkin untuk pengembangan usaha yang lebih besar,” kata Abdul Kadir Damanik selaku Deputi Bidang Restruksturisasi Usaha, pada Focus Group Discussion (FGD) Kolaborasi untuk Pendampingan UMKM yang Efektif, di Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Dalam Focus Group Discussion (FGD) menghadirkan 3 orang pembicara yang masing-masing merupakan dari Kepala Seksi Infrastruktur Direktorat Fasilitasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri Rochmadi Haryo Witoko, Kepala Seksi Kantor Pelayanan Pajak Ditjen Pajak Kemenkeu Christian Sahetapy, dan Kasi Pengembangan Infrastruktur Keamanan dan Jaringan Direktorat Pengembangan Sistem BKPM Helmi Setiawan.
Abdul juga menambahkan bahwa keinginan untuk mendukung para UKM di Indonesia agar dapat naik kelas juga dilakukan oleh 24 kementerian serta lembaga yang memiliki program pembinaan UKM. Sehingga dukungan akan terus diberikan kepada pelaku usaha unit menengah (UKM) dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Harapan kami agar setiap tahun semakin banyak usaha mikro yang naik kelas menjadi usaha kecil dan semakin banyak usaha kecil yang berkembang menjadi usaha menengah,” ujar Abdul.
Dirinya juga menambahkan bahwa walaupun jumlah serta kontribusi UKM semakin meningkat, akan terus dicermati dari tahun ke tahun struktur atau skala usaha UKM Indonesia tidak mengalami perubahan yang berarti.
“Jumlah usaha mikro masih terlalu banyak, sekitar 98,70 persen. Sedangkan usaha kecil yang menjadi penopang perekonomian jumlahnya tidak beranjak hanya sekitar 1,20 persen dan usaha menengah sekitar 0,09 persen,” ujarnya.
Karena itu, Abdul Kadir Damanik berharap dengan adana Focus Group Discussion (FGD) ini dapat dipetakan kepada UKM dan pendampingan yang tepat bagi mereka, sehingga keinginan untuk menciptakan UKM untuk naik kelas dapat terwujud.