Meliadi Sembiring dalam acara Peringatan Hari Koperasi Ke-71 Tingkat Provinsi Lampung dan Festival Kain Tradisional, di Kabupaten Lampung Timur, Kamis (27/9/18). Foto: (KemenkopUKM)
Meliadi Sembiring dalam acara Peringatan Hari Koperasi Ke-71 Tingkat Provinsi Lampung dan Festival Kain Tradisional, di Kabupaten Lampung Timur, Kamis (27/9/18). Foto: (KemenkopUKM)

Lampung, MNEWS.co.id – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring berharap ke depan koperasi-koperasi berkualitas yang ada di Indonesia tidak lagi hanya fokus menggarap sektor simpan dan pinjam saja. Melainkan harus sudah mulai bergeser menggarap sektor riil agar kinerja usahanya bisa lebih meningkat lagi.

“Ini merupakan salah satu tujuan dari Reformasi Total Koperasi, yaitu pengembangan koperasi, selain membangun koperasi berkualitas ketimbang kuantitas, serta rehabilitasi koperasi dalam pembenahan database koperasi,” kata Meliadi pada acara Peringatan Hari Koperasi Ke-71 Tingkat Provinsi Lampung dan Festival Kain Tradisional, di Kabupaten Lampung Timur, Kamis (27/9/18).

Meliadi menambahkan, KSP dengan jumlah anggota ribuan orang dan aset triliunan rupiah itu bisa dijadikan pangsa pasar sebagai captive market.

“Dalam KSP, banyak kegiatan ekonomi dari para anggota yang tidak bisa terlayani secara maksimal karena memang hanya melayani simpan dan pinjam. Koperasi bisa melakukan spin-off atau membuat anak usaha di sektor riil,” jelasnya.

Meliadi mencontohkan, di Jawa Timur dan Kalimantan Barat, ada KSP yang membuat anak usaha koperasi yang bergerak di sektor riil. “Misalnya, ketika banyak anggota melakukan kegiatan ekonomi di sektor perkebunan, maka koperasi bisa membuat anak usaha sektor perkebunan yang melayani seluruh kebutuhan anggotanya yang bergerak di sektor perkebunan. Atau, koperasi konsumen yang melayani seluruh kebutuhan hidup sehari-hari seluruh anggota koperasi,” imbuh Meliadi.

Dalam kesempatan itu, Meliadi mengajak seluruh koperasi mulai fokus menggarap pasar generasi milenial.

“Jadikan anak muda sebagai pasar potensial bagi koperasi. Pahami karakter anak muda zaman now yang gandrung dalam teknologi. Sifat anak muda itu saat ini senang berkelompok dalam melakukan usaha, namun belum dalam wadah koperasi. Tugas kita semua mengarahkan potensi itu menuju wadah bernama koperasi,” pungkasnya.

Pasalnya, lanjut Meliadi, hanya melalui dengan membangun koperasi dan UMKM maka pemerataan ekonomi nasional bisa diwujudkan. Dengan berkoperasi juga bis meminimalkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di kehidupan masyarakat. “Itu peran besar dari koperasi. Dan saya yakin, Reformasi Total Koperasi bisa berjalan lancar di wilayah Lampung,” tandas Meliadi lagi.