Kepala Bekraf, Triawan Munaf dalam seminar di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (22/11). (foto: BEKRAF)
Kepala Bekraf, Triawan Munaf dalam seminar di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (22/11). (foto: BEKRAF)

Jakarta, MNEWS.co.id – Sumbangan ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang hampir mencapai 8% merupakan terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat (sekitar 11%) dan Korea Selatan (sekitar 10%). Hal ini diyakini semakin memperkuat Indonesia menempati urutan kelima perekonomian terbesar dunia pada 2030.

Kepala Bekraf, Triawan Munaf, menyampaikan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sumbangan ekraf terhadap PDB nasional tahun ini diprediksi mencapai Rp1.105 triliun dengan kenaikan per tahun mencapai lebih dari Rp100 triliun.

“Indonesia memiliki talenta, budaya, dan pasar yang besar yang mencapai 264 juta jiwa. Pemasaran produk kreatif pun didorong tidak hanya di dalam negeri tapi juga luar negeri yang bekerja sama dengan Alibaba,” ungkap Triawan dalam seminar Kinerja Pemerintahan 4 Tahun Jokowi–Jusuf Kalla dalam Peningkatan Daya Saing Indonesia di Universitas Brawijaya, Malang, Kamis (22/11).

Dia mengungkapkan kerja sama tersebut adalah hasil pertemuan pemerintah Indonesia dengan Founder and CEO Alibaba, Jack Ma di Istana Bogor, September lalu yang menawarkan menjual produk Indonesia melalui e-commerce Alibaba untuk penjualan saat Singles Day atau 11 11. Dalam sehari, terdapat 1 miliar paket yang dikirim. Jumlah tersebut melebihi jumlah paket yang dilayani oleh jasa ekspedisi nasional.

Namun diakuinya, ada sedikit kendala saat menentukan produk yang akan dijual di Alibaba karena produsen harus menyediakan satu juta pax di gudang Alibaba. Akhirnya ada beberapa produk yang ditawarkan, diantaranya Kopi Kapal Api, Wafer Richeese, kerupuk udang Papatonk dari Sidoarjo, sarang burung walet Yan Ty Ty, dan Indomie. Pada hari tersebut, penjualan kelima produk tersebut rata-rata naik 300%.

“Bagaimana negara sebesar ini tidak ada produk unggulan untuk dijual di pasar Tiongkok? Oleh karena itu, nanti akan ada pertemuan di Kemenko Perekonomian untuk menentukan produk yang akan dijadikan unggulan dan ditawarkan di tahun depan,” imbuhnya.

Bekraf pun terus berupaya memperkuat ekosistem ekraf dan meningkatkan nilai tampah produk kreatif nasional. Upaya yang telah dilakukan dan berhasil memperkuat ekosistem ekraf nasional diantaranya adalah di industri film setelah dicabutnya film dari daftar negatif investasi (DNI). Kebijakan tersebut telah menaikkan jumlah penonton dari 16 juta orang menjadi 46 juta orang dan jumlah layar dari 1.050 layar menjadi 1.600 layar bioskop.

“Ekosistem lain yang diperbaiki adalah musik. Banyak bakat dan bisa hasilkan ratusan lagu setiap hari tapi ekosistem lemah, pembajakan masih marak terjadi dan belum bisa diklaim karena kasus pembajakan itu delik aduan dengan proses yang ribet dan panjang. Saat ini sedang dikembangkan proyek Portamento yang direncanakan selesai pada dua hingga tiga tahun ke depan,” kata dia.