Ilustrasi. (Foto: Pexels)
Ilustrasi. (Foto: Pexels)

Jakarta, MNEWS.co.id – Komunitas Sahabat UMKM kembali mempererat kerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) dengan hadir di dalam acara Kuliah Kewirausahaan Pemuda tahap 2 yang diadakan pada Selasa (20/8/2019) di Ruang Teater Gedung  Wisma Kemenpora.

Komunitas Sahabat UMKM adalah sebuah komunitas independen yang hadir sebagai mitra strategis untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat memiliki daya saing. Hal tersebut disampaikan oleh Faisal Hasan Basri selaku Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Sahabat UMKM. 

“Tentunya daya saing itu banyak sekali, daya saing bisa dilihat dari sisi legalitas dan punya legalitas sehingga daya saing akan meningkat. Selain itu juga dari sisi manajemen produktivitas yang nantinya daya saing tersebut menjadi meningkat, dan dari manajerial kantornya, sumber daya manusia (SDM), dan juga sisi kemasannya,” ujar Faisal.

Faisal melanjutkan, “Kemasan pada sebuah produk bisa dijadikan sebagai daya saing misalkan menjual produk dengan harga Rp5.000 tetapi produk tersebut punya strategi pemasaran yang bagus, logo yang bagus, dan dikemas dengan bagus maka produk tersebut dijual lebih mahal misalkan jadi Rp15.000.”

Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Sahabat UMKM, Faisal Hasan Basri saat menghadiri Kuliah Kewirausahaan Pemuda 2019 di Ruang Teater Gedung Wisma Menpora, Jakarta, Selasa (20/8/2019). (Foto: Dok/MNEWS)

Faisal menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia sudah banyak sekali para pelaku UMKM, sehingga melalui program Kuliah Kewirausahaan Kemenpora tentunya akan menambah lahirnya para pelaku UMKM. 

Para peserta Kelas Kewirausahaan Pemuda bisa menjadi bagian dari pelaku UMKM untuk memberikan kontribusi besar kepada Indonesia, karena UMKM merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan saat Indonesia sedang dalam fase krisis. Selain itu Faisal juga berharap bahwa para peserta yang hadir mampu memiliki daya saing yang lebih di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) saat ini dan juga harus memiliki kekuatan dari sisi individual dan berbenah diri dalam menghadapi serbuan produk asing.

Faisal mengungkapkan Komunitas Sahabat UMKM selalu melakukan berbagai kegiatan yang digunakan sebagai media pembelajaran yaitu dengan cara saling bertukar pikiran. Selain itu Komunitas Sahabat UMKM juga mengadakan pelatihan komunitas setiap bulannya dengan menghadirkan para mentor.

“Misalkan jika para peserta membutuhkan informasi mengenai pembukuan yang baik dan benar, maka kita akan mendatangkan ahlinya dibidang tersebut,” ujar Faisal. Dirinya juga menambahkan bahwa Komunitas Sahabat UMKM hanya berperan untuk menjembatani para pelaku UMKM untuk bertemu dengan para wirausaha yang sudah profesional.

Dalam kesempatan ini, Faisal juga memperkenalkan program baru yang dihadirkan oleh Komunitas Sahabat UMKM yaitu Jubel. Jubel merupakan program yang dimiliki oleh PT Moelti Direct Transaction (M-Direct) yang bekerja sama dengan Sahabat UMKM. Para pelaku UMKM yang ingin mengikuti program Jubel pun harus terlebih dahulu terdaftar sebagai anggota Sahabat UMKM.

“Dalam program Jual Beli (Jubel) ini, kami mencoba konsen terhadap segi produksi dan juga jualannya. Karena terkadang ada para pembeli yang membayar tempo ada yang 30 hari, 14 hari, bahkan hitungan bulan,” ujarnya.

Jubel dapat menjadi solusi strukturisasi aliran pembayaran bagi pelaku UMKM yang telah memiliki pasar dan ingin meningkatkan daya saing agar dapat memperluas jaringan pemasaran serta produktivitas. Melalui Jubel, para pelaku dapat memberikan alternatif termin pembayaran pada pelanggan yang merupakan sub-distributor, agen, retailer atau jaringan pemasaran lainnya tanpa mengganggu aliran kas.

Faisal juga menjelaskan bahwa program ini memberikan supply finance untuk membantu para pelaku UMKM agar lebih mudah dalam melakukan produksi. “Program ini tidak ada riba, markup, dan tidak ada jaminan. Hanya perlu keseriusan dari pelaku UMKM untuk menjaga kualitas produk dengan baik serta melakukan produksi dengan baik,” pungkasnya.