Kegiatan Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri yang digelar Dinas Perdagangan NTB di Mataram, Rabu (24/7/2019). (Foto: Awaludin/Antara)
Kegiatan Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri yang digelar Dinas Perdagangan NTB di Mataram, Rabu (24/7/2019). (Foto: Awaludin/Antara)

Mataram, MNEWS.co.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Nusa Tenggara Barat memanfaatkan Pusat Promosi Perdagangan Indonesia (Indonesian Trade Promotion Center/ITPC) yang tersebar di 18 negara.

“Harus dimanfaatkam karena tugas ITPC adalah jualan produk Indonesia di luar negeri,” ujar Kasubdit Pengembangan Informasi Ekspor, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag, Aksamil Khair ketika menjadi narasumber dalam kegiatan Pengembangan Informasi Peluang Pasar Perdagangan Luar Negeri yang digelar Dinas Perdagangan NTB di Mataram, Rabu (24/7/2019).

Menurutnya, NTB memiliki berbagai komoditas yang berpotensi ekspor, baik produk perikanan, kerajinan, dan pertanian. Semua komoditas tersebut memiliki pasar di negara-negara pada kawasan Asia dan Eropa.

Aksamil mencontohkan salah satu komoditas perkebunan NTB yang potensial diekspor adalah kopi. Negara yang sangat membutuhkan kopi adalah Korea karena di negara tersebut tidak ada tanaman kopi.

Selama ini, kopi yang sudah cukup populer di negara tujuan ekspor adalah kopi asal Mandailing, Sumatera Utara, dan kopi Gayo yang dihasilkan oleh petani di Aceh.

“NTB belum dikenal. Kalau kopi NTB dikenal akan bisa dikembangkan karena kebutuhan kopi di Korea meningkat setiap tahun karena negara itu tidak punya lahan kopi,” ujarnya.

Aksamil mengatakan jika Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional sangat mendukung upaya pemerintah daerah dalam mendukung upaya peningkatan ekspor. terlebih ekspor Indonesia mengalami defisit dalam dua tahun terakhir.

Ia menambahkan jika para pelaku UMKM di NTB dapat mengirimkan profil usaha dan produknya untuk dipromosikan oleh ITPC kepada para calon pembeli. Profil tersebut bisa disampaikan melalui Kemendag atau langsung dikirim ke ITPC di masing-masing negara tujuan ekspor.

“Jadi kami sangat mendukung setiap kegiatan yang memperlancar ekspor. Dan kami berharap pelaku UMKM di NTB, bisa memanfaatkan keberadaan 19 ITPC yang ada di 18 negara,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB, Hj. Selly Andayani mengatakan, upaya pemberian pengetahuan kepada pelaku UMKM yang berpotensi menjadi eksportir penting dilakukan karena volume ekspor komoditas NTB belum begitu memuaskan.

“Kami mengundang pejabat dari Kementerian Perdagangan untuk memberikan pembekalan. Selama ini pemerintah pusat menilai surat keterangan asal (SKA) produk ekspor yang dikeluarkan dari NTB relatif kecil, sehingga belum bisa dikatakan ekspornya gol,” ucap Selly.