CROWDE adakan Temu Tani Restoran Sulawesi, Kemang, Jakarta, pada Jumat, (1/3/2019). Foto: CROWDE.
CROWDE adakan Temu Tani Restoran Sulawesi, Kemang, Jakarta, pada Jumat, (1/3/2019). Foto: CROWDE.

Jakarta, MNEWS.co.id – CROWDE, perusahaan finansial berbasis teknologi (tekfin/fintech) mempertemukan petani dan pemodal dalam acara ‘Temu Tani’. Disini, petani dan pemodal bisa saling mengenal serta membahas soal permodalan di sektor agrikultur dan aquaculture.

Afifa Urfani, Head of Marketing CROWDE menuturkan, tujuan Temu Tani adalah untuk mempertemukan petani dan pemodal agar bisa mendiskusikan ekosistem pertanian dan permodalan secara lebih mendalam.

“Tujuan CROWDE mengadakan acara Temu Tani adalah untuk menyelaraskan pendapat dari sisi petani dan juga pemodal, seputar ekosistem pertanian dan permodalan agar dapat berpartisipasi aktif memajukan sektor pertanian Indonesia,” ujar Afifa di Restoran Sulawesi, Kemang, Jakarta, pada Jumat, (1/3/2019) dilansir dari siaran pers CROWDE.

Sektor pertanian diketahui ikut memberi kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yang nilainya mencapai hingga 13,6 persen. Angka tersebut menunjukkan besarnya potensi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karenanya, CROWDE berharap minat investasi ke sektor riil dapat terus bertambah.

Afifa menambahkan, CROWDE optimis bisa menyalurkan permodalan hingga sekitar Rp2 00 miliar tahun ini agar bisa ikut serta mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri melalui sektor pertanian.

“Proyek usaha tani yang kami modali, tidak lagi hanya berfokus di wilayah Jawa Barat, tapi sudah meluas ke Provinsi lainnya,” tandasnya.

Melalui pemanfaatan teknologi, pemodal dan petani dapat bertemu, meski hanya sebatas di dunia maya. Karena itu, dengan diadakannya acara ‘Temu Tani’ bisa menjadi wadah bagi para pemodal untuk bertemu secara langsung dengan para petani. Sehingga, para pemodal bisa lebih yakin saat menyalurkan permodalannya ke proyek usaha tani milik petani.

“Kami mempertemukan para lenders dengan tiga mitra CROWDE, yaitu petani hortikultura (Pak Ipit), pemilik trading kopi (Fariz), dan pemilik toko tani (Tia),” ungkap Afifa.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 26 ribu pemodal yang tergabung bersama CROWDE dan telah berhasil membantu lebih dari 10 ribu petani di Indonesia melalui skema permodalan bagi hasil, pinjaman, dan syariah.

“Pemodal bisa memilih tiga skema permodalan di CROWDE, yaitu pinjaman, bagi hasil, dan syariah, yang disesuaikan dengan tingkat risiko masing-masing dan karakter dari pemodal itu sendiri,” tutup Afifa.

Sebagaimana diketahui, masih banyak petani di Indonesia yang mengalami kendala di akses permodalan, sehingga sulit untuk meningkatkan hasil pertaniannya. CROWDE hadir sebagi solusi sekaligus peluang bagi masyarakat yang peduli dengan petani dan ketahanan pangan.