UMKM Banda Aceh Menjual Produknya. (Foto: Dok Pemkot Aceh)
UMKM Banda Aceh Menjual Produknya. (Foto: Dok Pemkot Aceh)

Banda Aceh, MNEWS.co.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh bekerja sama dengan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Banda Aceh, akan menggelar Banda Aceh Expo 2020 pada 21-23 Februari di Taman Bustanussalatin, depan Balai Kota. Kegiatan ini akan menghadirkan ratusan ratusan UMKM, instansi pemerintah, perbankan dan swasta, dan juga menyambut ulang tahun Banda Aceh pada April nanti.

Aminullah Usman, Wali Kota Banda Aceh mengatakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Banda Aceh saat ini mengalami peningkatan dari sisi kualitas dan penjumlahan. Selain itu, kegiatan ini juga ingin meningkatkan kesejahteraan warga.

Kegiatan ini diharapkan dapat mendatangkan 50ribu pengunjung sehingga dapat terjadi transaksi hingga miliaran rupiah. Sehingga wisatawan lokal, domestik, dan mancanegara bisa melihat langsung produk unggulan UMKM di Kota Banda Aceh.

Berdasarkan data pertumbuhan usaha mikro, pada tahun 2017 jumlah UMKM di Banda Aceh hanya 9.591, tahun 2018 naik 10.944 dan semakin meningkat pada tahun 2019 menjadi 12.012 UMKM. Kondisi ini kemudian berdampak pada menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan.

 

Pertumbuhan UMKM di ibukota provinsi tidak terlepas dari komitmen tinggi Pemkot Banda Aceh yang diterjemahkan dalam berbagai program.

Aminullah berencana ingin membangun Lembaga Keuangan Mikro Syariah, PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS). Tujuan mendirikan MMS adalah untuk membantu masyarakat kecil mendapatkan modal mengembangkan usahanya, termasuk UMKM.

Pemkot Banda Aceh juga akan menghadirkan berbagai program lainnya agar UMKM bisa bangkit dan mengalami kemajuan. Salah-satunya dengan memperbanyak event di Banda Aceh, baik skala lokal, nasional bahkan internasional. Menurutnya kegiatan tersebut memberi kesempatan bagi usaha-usaha kecil meningkatkan penjualan produk mereka.

Pemkot Banda Aceh juga memperbanyak ruang publik untuk membuka kesempatan bagi para pedagang dan UMKM, seperti di Blang Padang, Ulee Lheue, area CFD dan pasar-pasar dalam wilayah kota. Apalagi nanti setelah ada Trans Studio Mall Banda Aceh, UMKM akan naik kelas dengan masuk ke dalam mal.

Kebangkitan dan pertumbuhan UMKM juga ditandai dengan pertumbuhan ekonomi. Tercatat pada tahun 2017 ekonomi hanya tumbuh 3,13%, dan saat ini naik menjadi 4,86 %. Income per capita penduduk Banda Aceh juga menjadi salah-satu indikator pertumbuhan ekonomi Kota Gemilang.

“Pada tahun 2017, income per capita masyarakat Banda Aceh adalah Rp 64,1 juta dan saat ini sudah naik hingga Rp 66,2 juta. Income per capita kita bahkan berada di atas rata-rata nasional yang hanya Rp 56 juta,” katanya.