Ilustrasi Genius Loci di Italia. Foto: Unsplash.
Ilustrasi Genius Loci di Italia. Foto: Unsplash.

Jakarta, MNEWS.co.idEntrepreneurship atau kewirausahaan turut berkembang di benua Eropa, salah satunya di Italia. University of Salerno, Italia, menyelenggarakan Global Entrepreneurship Conference, pada 4-5 Oktober 2018. Dalam konferensi tersebut, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kertajaya membagikan pengalaman terkait daerah-daerah di Indonesia yang mengembangkan UKM sesuai karakter regionalnya. 

Hermawan yang juga Presiden ICSB Indonesia mengatakan, dalam konferensi berkembang pembahasan mengenai konsep “Genius Loci” yang dipaparkan Giuseppe Roma, mantan Director of Centro Studi Censis, Italia. 

“Genius Loci artinya setiap daerah dengan karakter masing masing dibantu universitas dan pemerintah daerah maupun pusat mengembangkan daya saing UKM di komunitas masing masing,” kata Hermawan berdasarkan rilis yang diterima MNEWS, Jumat (5/10/18).

Konsep ini berdasarkan pengalaman Italia sebagai negara yang ekonominya banyak dihidupkan oleh daerah kecil. Hampir tiap kota kecil bahkan desa pun UKM dikembangkan sesuai dengan karakter daerah masing-masing.

Konsep Genius Loci, kata Hermawan, sangat sejalan dengan pengembangan UKM di Indonesia, baik lewat industri kecil maupun industri kreatif bahkan berbasiskan desa. 

Hermawan menjelaskan, pengakuan sudah datang dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat mengundang Bupati Kulon Progo, Hasto, berbicara tentang contoh konkret bagaimana suatu kabupaten berhasil menghidupkan UKM di daerahnya.

“Kementerian Koperasi dan UKM bersama ICSB Indonesia akan terus menginspirasi supaya tiap wilayah bisa punya basis UKM yang kuat,” tandas Hermawan.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Hermawan Kertajaya dan peserta konferensi 
Global Entrepreneurship Conference di University of Salerno, Italia.
Foto: (doc/KemenkopUKM)

Selain konsep Genius Loci, Hermawan juga memaparkan tentang social innovation yang kini tengah berlangsung di Indonesia. 

“Bentuk nyata social innovation, misalnya, anak muda sekarang lebih senang jadi UKM/start up dari pada PNS berkat intervensi pemerintah plus upaya-upaya CSR BUMN/Swasta,” kata Hermawan.

Social innovation terjadi dengan adanya sejumlah kebijakan pemerintah seperti penyaluran KUR, pelatihan untuk mendorong para generasi muda melakukan inovasi. Bahkan dengan teknologi anak muda, perempuan atau lebih mudah melakukan bisnis. 

Konferensi bertujuan mem-“bumi”-kan kebijakan pemerintah supaya memiliki dampak sosial. Peserta konferensi berasal dari negara-negara anggota International Council for Small Business (ICSB).

Prof Roberto Parente dari University of Salerno sebagai tuan rumah mengajak seluruh dunia termasuk Indonesia untuk membagi pengalaman pengembangan KUKM dari daerahnya.