Ilustrasi Aplikasi Gopay (Foto: Unsplash/Edi Kurniawan)
Ilustrasi Aplikasi Gopay (Foto: Unsplash/Edi Kurniawan)

Jakarta, MNEWS.co.id – Layanan uang eletronik GoPay memberikan edukasi kepada sejumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menerima pembayaran non tunai dalam rangka mendorong inklusi keuangan nasional. Melalui Forum Pedagang Baik, GoPay menargetkan dapat melatih ribuan rekan usaha mikronya di seluruh Indonesia.

Forum Pedagang Baik berlokasi di kantin dan pasar, dan GoPay memastikan pelatihan yang diberikan sesuai dengan karakteristik masing-masing lokasi dan kebutuhan para pedagangnya. Dewi Yulianti Rosa selaku Head of Micro Merchant GoPay, Dewi Yulianti Rosa mengatakan penyusunan materi yang dihadirkan untuk para pengusaha mikro dirancang berdasarkan pengalaman Gojek beserta ekosistemnya dalam memberdayakan jutaan mitra driver dan ratusan ribu mitra UMKM.

“Program ini sudah dilakukan 8 kali di berbagai lokasi dan sudah menjangkau 300 pedagang (mitra usaha mikro). Baru sedikit bila mitra kita 380.000 rekan UMKM. Tantangannya bagaimana menerapkan program ini lebih cepat. Kami sudah memikirkannya, tunggu tanggal mainnya,” kata Dewi. Dirinya menambahkan para mitra usaha mikro yang mengikuti program ini mengalami kenaikan jumlah transaksi sebesar 157% sebelum dan sesudah mengikuti program Forum Pedagang Baik.

Pendampingan dan materi yang dihadirkan terdiri dari tiga pilar yang diberikan khusus untuk para pengusaha mikro. Pertama, pilar Baik Modal, GoPay tidak hanya menekankan pentingnya modal berupa materi. Namun juga modal berupa soft skills seperti kemampuan dalam melayani pembeli sehingga pembeli bisa menjadi pelanggan.

Kedua mengenai Penjualan, GoPay berikan para pengusaha mikro pelatihan mengenai bagaimana cara mengelola bisnis yang baik. Ketiga, pilar Baik Keuangan, GoPay melatih para pengusaha mikro agar dapat mengatur keuangannya dengan baik, termasuk cara memanfaatkan transaksi nontunai serta aset digital mereka secara maksimal.

Program pendampingan ini terbagi ke beberapa bagian, mulai dari edukasi agar rekan usaha nyaman menerima transaksi non tunai dan mulai menabung. Selanjutnya fase pengembangan usaha, lewat ekosistem dengan GoFood. Dewi menjelaskan bila mitra hanya menjual secara offline hanya bisa layani pembeli pada radius 3-4 km. Sedangkan saat bergabung dengan GoFood bisa jangkau lebih 15km dari titik usaha mereka sehingga terjadi percepatan transaksi.

Dewi menambahkan bahwa terdapat potensi 65 juta UMKM Indonesia yang bisa menjadi mitra GoPay. Kendati demikian, Ia bilang dalam mengakuisisi calon mitra tersebut harus ada edukasi dan terjadi kenaikan kelas skala usaha.

Saat ini GoPay sudah memiliki mitra yaitu dengan 5.000 e-commerce, 20 layanan pembayaran, serta lebih dari 28 institusi keuangan.