Presiden Joko Widodo dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 Tahun 2018, Rabu (24/10/2018). Foto: (doc/Kominfo)
Presiden Joko Widodo dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 Tahun 2018, Rabu (24/10/2018). Foto: (doc/Kominfo)

Tangerang, MNEWS.co.id – Presiden Joko Widodo mengemukakan, ekspor kita semakin tahun semakin lebih baik. Pada posisi September 2018 misalnya, nilai ekspor tercatat 122 Miliar dollar AS, yang berarti tumbuh 9,2 persen dibandingkan tahun 2017.

“Angka-angka seperti ini kita harus tahu. Tumbuh 9, 2 persen. Artinya, semakin tahun ekspor kita semakin lebih baik,” kata Presiden saat memberikan sambutan pada pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-33 Tahun 2018, di Hall Nusantara Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, Banten, Rabu (24/10/2018) pagi.

Oleh sebab itu, Presiden Joko Widodo menegaskan, pemerintah akan terus mendorong sehingga pabrik, dunia usaha, industri semuanya terdorong untuk bisa masuk ke pasar ekspor.

Diakuinya, bahwa sekarang ada pertarungan, ada perang dagang, ada trade war. Namun Presiden meyakini, biasanya di dalam kesulitan itu ada peluang-peluang. Ia meminta kalangan dunia usaha agar menggunakan peluang-peluang ini untuk masuk ke pasar-pasar yang ditinggalkan oleh yang baru berperang.

“Ini kesempatan, ini adalah peluang, ini adalah opportunity yang bisa dan harus bisa kita pergunakan sebaik mungkin,” tutur Presiden.

Ia meminta dunia usaha untuk terus melakukan penetrasi pasar-pasar non tradisional, yang sekarang banyak sekali seperti Afrika Selatan, yang tidak pernah kita urus.

“Saya ingin duta besar, konjen, semuanya bekerja keras untuk pasar-pasar non tradisional kita. Asia Selatan, Rusia, Timur Tengah, Afrika, Turki, Pakistan, pasar Asean sendiri, itu peluang-peluang besar yang tidak pernah kita urus bertahun-tahun. Saya berharap ini mulai diperhatikan, ini kita urus dengan baik sehingga ekspor kita benar-benar naik sehingga terjadi yang namanya surplus neraca perdagangan,” pesan Presiden.

Lebih lanjut Jokowi juga mengingatkan perlunya terus memperbaharui desain-desain produk sesuai dengan keinginan pasar, memperbaiki kemasan menjadi sesuatu yang menarik, dan yang tidak kalah penting untuk memperhatikan masalah promosi.

“Itu penting sekali, baik dalam promosi langsung ke pameran-pameran yang ada di seluruh dunia, maupun lewat online,” pungkasnya.

Perbaiki Neraca Perdagangan

Sebelumnya pada awal sambutannya Presiden mengemukakan bahwa defisit transaksi berjalan pada 2017 mencapai 17,3 miliar dollar AS, sebuah angka yang besar. Karena itu, Presiden menyampaikan pentingnya memperbaiki neraca perdagangan, dengan cara ekspor harus lebih besar dari impor serta mengapresiasi upaya dunia usaha untuk masuk ke pasar ekspor, terutama negara non tradisional.

“Alhamdulillah, bulan September ada titik- titik terang. Neraca perdagangan kita mulai surplus 220 juta dollar AS, masih kecil tapi sudah surplus. Saya harapkan nanti di Oktober juga, November juga menjadi tradisi setiap bulan itu surplus sehingga tahunannya juga surplus,” imbuh Jokowi.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam laporannya mengemukakan, TEI merupakan pameran business-to-business terbesar di Indonesia bagi pembeli yang mencari produk Indonesia berkualitas tinggi dan berdaya saing, dan digelar selama 5 hari dari 24-28 Oktober 2018.

TEI 2018 akan menyuguhkan lebih dari 300 produk dan jasa yang berkualitas serta berdaya saing tinggi. Produk tersebut akan dibagi ke dalam delapan zona, yaitu kuliner Nusantara; crafts and lifestyle products; furniture; creative products and services; manufacturing products; strategic industry products; food and beverages products; dan local champion products.

Sumber: Kominfo