Ciptakan WBP Produktif, Lapas Banjarbaru Bekali Pelatihan Menjahit bagi Warga Binaannya. (Foto: http://lapasbanjarbaru.kemenkumham.go.id)

Banjarbaru, MNEWS.co.id – Pelatihan kemandirian merupakan suatu wadah dalam mengembangkan minat dan bakat warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai bekal mereka untuk kembali dan diterima oleh masyarakat.

Untuk menciptakan WBP yang produktif, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Melati Banjarbaru, menggelar kegiatan pelatihan menjahit bagi warga binaannya. Kegiatan pembukaan pelatihan tersebut terselenggara di Aula Lapas Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin (4/4/2022) pagi.

Lapas Banjarbaru dengan LKP Melati melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) hingga 2 tahun ke depan terkait pembinaan kemandirian para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam pelatihan menjahit, bordir, dan sasirangan.

Adu Tri Marwoko selaku Kepala Sub. Seksi Kegiatan Kerja Lapas Banjarbaru dalam laporannya menyampaikan bahwa pelatihan menjahit, bordir, dan sasirangan bersertifikat tersebut akan diikuti sebanyak 20 orang WBP yang dilaksanakan selama 6 hari.

“Untuk kegiatan yang dilaksanakan di sini, mudah-mudahan memberikan suatu motivasi buat bapak-bapak semua yang pada nantinya menjadikan usaha menjahit suatu saat di luar,” ucap Najmi Atus Saadah selaku Ketua LKP Melati dalam sambutannya.

Terkait pelatihan menjahit, Najmi menjelaskan bahwa nantinya pelatihan tersebut lebih banyak kepada praktik langsung. “Untuk teori 20% saja, untuk praktik 80%,” jelasnya.

Najmi berharap, melalui kerja sama ini terjalin silaturahmi yang baik dengan mitra kerja Lapas Banjarbaru dan menjadi bekal ilmu yang bermanfaat untuk WBP.

Sementara itu, Kalapas Banjarbaru, Amico Balalembang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan menjahit adalah salah satu program lapas dalam memberikan pembinaan kemandirian berupa keterampilan kepada WBP agar menjadi bekal saat bebas nanti dan bisa memiliki usaha sendiri.

“Melalui pelatihan menjahit ini, semoga nantinya memiliki keterampilan dalam menjahit dan bisa membuka usaha saat selesai menjalani masa hukuman,” ujarnya.

Amico berharap, WBP dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan serius agar kelak ilmu yang didapatkan bisa bermanfaat setelah kembali ke lingkungan masyarakat.