Seri Kelas Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif Syariah di Hotel Aston Cirebon, Rabu (20/2/2019). Foto: Bekraf.
Seri Kelas Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif Syariah di Hotel Aston Cirebon, Rabu (20/2/2019). Foto: Bekraf.

Cirebon, MNEWS.co.id – Pelaku ekonomi kreatif kini tidak hanya dapat mengakses permodalan melalui perbankan konvensional saja. Ada alternatif opsi perbankan syariah yang bisa dipilih.

Dikutip dari situs OJK, sesuai UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan (‘adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram.

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberikan pengetahuan manajemen keuangan usaha kepada pelaku ekonomi kreatif untuk mengakses alternatif permodalan dari perbankan melalui Seri Kelas Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif Syariah. Perbankan sebagai lembaga keuangan membutuhkan laporan keuangan sebagai salah satu syarat mengakses pembiayaannya.

Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo menuturkan, pelaku UKM kreatif banyak yang belum visible dan bankable. Maka, Bekraf dan perbankan ingin membantu perputaran bisnis mereka.

“Bekraf membantu mereka memiliki catatan keuangan usaha untuk mengakses pembiayaan perbankan. Pihak perbankan juga diberikan kesempatan menjelaskan produk pembiayaan yang sesuai dengan the nature of the business dari pelaku ekonomi kreatif,” pungkas Fadjar pada Rabu, (20/2/2019) di Hotel Aston Cirebon, dilansir dari siaran pers Bekraf.

Bekraf melihat potensi pelaku ekonomi kreatif di Cirebon. Sehingga, Cirebon adalah kota pertama penyelenggaraan Seri Kelas Keuangan Syariah tahun 2019. Pemerintah Kota Cirebon menanggapi positif dengan kehadiran dan sambutan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah, Yati Rohayati.

Disini, para pelaku ekonomi kreatif Cirebon akan mempelajari permodalan, perencanaan bisnis, pengelolaan keuangan, serta pembuatan laporan keuangan terkait akses pembiayaan perbankan syariah.

Selama satu hari penuh, 100 pelaku ekonomi kreatif Cirebon belajar mengelola laporan keuangan usaha bersama founder & CEO QM Financial, Ligwina Hananto dan praktisi keuangan syariah, M. Bagus Teguh Perwira.

Perwakilan BRI Syariah, Wenni Sri Winastri hadir menjelaskan produk pembiayaan yang bisa diakses oleh pelaku ekonomi kreatif beserta persyaratannya. Bekraf turut mengundang tokoh sukses Cirebon, Sally Giovanny, sebagai pemilik Batik Trusmi untuk menceritakan perjuangan usahanya hingga sukses.