(Image: PT Ammana Fintek Syariah/dok.)
(Image: PT Ammana Fintek Syariah/dok.)

PT Ammana, perusahaan fintech berbasis syariah pertama yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mampu menyalurkan dana investasi sebesar Rp 100 miliar ke pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sepanjang 2018 ini. Dana tersebut akan disalurkan melalui koperasi-koperasi syariah dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT).

Untuk mencapai hal itu, PT Ammana akan membangun pola kemitraan secara komprehensif antara lembaga-lembaga keuangan mikro syariah, terutama BMT yang tersebar di seluruh Indonesia, ujar Co-Founder & CEO PT Ammana Fintek Syariah, Lutfi Adhiansyah.

Menyalurkan dana sebesar Rp 100 miliar bukan angka yang besar jika sudah  memiliki jaringan BMT, tambahnya. Ammana akan membawa sumber-sumber pendanaan dari berbagai investor kepada  anggota BMT yang telah teruji sustainabilitasnya dan dari pihak BMT akan memperkuat dan memperluas jaringan keanggotaannya yang umumnya pelaku UMKM.

Sinergi antara Ammana dengan koperasi-koperasi syariah dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) tersebut akan dibentuk dalam satu ekosistem berupa platform P2P financing secara syariah.

Dari sisi pengelolaan risiko, Ammana telah menerapkan mekanisme mitigasi risiko yang berlapis, sehingga diharapkan investor dapat berinvestasi tanpa was-was.

“Investor juga dapat langsung secara aktif mengawasi penyaluran pembiayaannya melalui aplikasi,” katanya.

Cukup dengan mengunduh Ammana di Playstore dan Apps Store, para investor dapat memberikan pendanaan kepada UMKM. “Kami berharap kita bersama-sama dapat mengibarkan Ekonomi Syariah yang akan membawa berkah di dunia dan juga di akhirat.”