MNEWS.co.id – Berdasarkan data BPS tahun 2021, angka partisipasi perguruan tinggi hanya mencapai 31,19%. Artinya, masih ada 68,81% lulusan SMA yang belum melanjutkan ke bangku kuliah.
Melihat kondisi ini, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) microfinance marketplace yang berfokus pada pemberdayaan pengusaha ultra mikro lewat layanan keuangan inklusif, memberikan dana bantuan pendidikan kepada anak dari mitra Amartha maupun publik melalui program Beasiswa Amartha Cendikia.
Beasiswa Amartha Cendekia adalah program tanggung jawab sosial dari Amartha yang telah diluncurkan pada bulan April lalu dengan memberikan dana pendidikan senilai Rp147 juta. Dana ini nantinya akan dialokasikan untuk pendidikan dan pendampingan persiapan kelulusan kepada siswa perempuan kelas XII SMA/SMK sederajat baik dari anak mitra Amartha maupun publik.
Pada Agustus ini, Amartha mengumumkan 30 siswi terpilih penerima Beasiswa Amartha Cendekia dari total 1.224 pendaftar.
Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha mengatakan, program beasiswa ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan yang mereka temukan terkait ketimpangan akses pendidikan bagi anak perempuan.
Amartha, lanjut Aria, menginginkan dunia di mana perempuan dan remaja di pedesaan memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan, mengeksplor potensi, dan memiliki pilihan yang lebih baik untuk masa depan mereka.
“Amartha percaya bahwa akses pendidikan bagi anak perempuan di pedesaan adalah salah satu jalan untuk mencapai kesejahteraan dan pemerataan di Indonesia,” ucap Aria dalam keterangan tertulis yang diterima oleh redaksi MNEWS.co.id.
Melalui Amartha Foundation (Yayasan Tanggung Renteng Sejahtera), Amartha bertujuan untuk membangun program intervensi berkelanjutan yang memungkinkan perempuan dan remaja di pedesaan Indonesia mendapatkan akses pendidikan berkualitas.
Peserta juga berkesempatan memperoleh pendidikan keterampilan hidup untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, sehingga nantinya dapat berkontribusi untuk turut menyejahterakan keluarga.
Amartha menargetkan dalam kurun lima tahun ke depan, sebanyak 1.730 kuota Beasiswa Amartha Cendekia dapat didistribusikan dengan total dana mencapai lebih dari 8 miliar rupiah.
Adapun rangkaian proses seleksi Beasiswa Amartha Cendekia yang terdiri dari esai motivasi, nilai rapor dan sertifikat prestasi sebagai nilai tambah telah berlangsung sejak periode Maret – Juni 2022.
Nantinya penerima beasiswa akan mendapatkan dana sebesar Rp3.000.000,- per tahun dan tambahan sebesar Rp5.000.000,- bagi peserta yang berhasil masuk kuliah di tahun 2023.
Selain itu Amartha juga memberikan program pengembangan diri melalui development class dari Amartha Academy serta program Coaching & Mentoring dari ‘Kakak Asuh’ yang merupakan inisiasi program kerelawanan senior manajemen Amartha.
Putu Elvina selaku Komisioner KPAI menyampaikan dukungannya atas langkah Amartha untuk memfasilitasi setiap anak di Indonesia memperoleh hak pendidikan yang yang berkualitas.
KPAI mengapresiasi langkah Amartha yang membuka akses pendidikan bagi anak Indonesia, khususnya anak perempuan di lapisan piramida terbawah. Mengingat, perempuan kerap mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan sehingga berisiko menciptakan siklus kemiskinan yang turun-temurun.
“Siklus ini yang harus kami putus bersama, namun kami membutuhkan peran dari berbagai pihak, untuk menciptakan kesempatan lebih baik bagi anak-anak kelompok marjinal dalam mengenyam pendidikan. Beasiswa Amartha Cendekia, diharapkan dapat menjadi penggerak bagi pihak lainnya untuk bersama-sama membuka akses pendidikan bagi setiap anak Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Chalida Zia, Alumni LPDP FKM UI dan University of Melbourne berpendapat bahwa perempuan harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi karena akan memberikan banyak manfaat dari segala aspek kehidupannya di masa mendatang.
“Perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mengubah dirinya, keluarganya, dan masyarakatnya, untuk menjadi lebih baik melalui pendidikan. Saya berharap penerima Beasiswa Amartha Cendekia berani untuk bermimpi lebih tinggi, dan dapat membawa perubahan besar baik bagi keluarga maupun Indonesia,” pungkasnya.