Peserta melakukan prosesi Gelar Budaya Nyadran Kali di Desa Wisata Kandri, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. (Foto: Gholib)

Jakarta, MNEWS.co.id – Di setiap daerah, masyarakat Indonesia mempunyai berbagai cara untuk merayakan kedatangan bulan yang penuh rahmat ini salah satunya melalui tradisi khas. Berbagai tradisi tersebut dapat ditemui hampir disemua penjuru tanah air.

Biasanya masyarakat akan mengadakan acara-acara menyambut bulan Ramadan dengan meriah. Walaupun caranya berbeda-beda tradisi menyambut bulan puasa ini memiliki semangat yang sama.

Dilansir dari Liputan 6, berikut ini 5 tradisi unik menyambut bulan suci Ramadan di Indonesia.

Meugang, Banda Aceh
Meugang merupakan tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama orang terdekat dan juga yatim piatu. Tradisi bulan Ramadan unik ini berasal dari Aceh, dan menjadi kewajiban bagi masyarakat di daerah tersebut.

Hal ini karena mereka percaya bahwa kebaikan dan keberkahan yang didapatkan selama 11 bulan lalu patut disyukuri dengan cara menggelar tradisi Meugang.

Nyadran, Jawa Tengah
Nyadran atau yang biasa disebut nyekar adalah kegiatan ziarah ke makan leluhur. Nyadran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan masyarakat Jawa sebelum memasuki bulan Ramadan. Tradisi ini biasanya dilakukan dengan membersihkan makam orang tua atau keluarga lalu mendoakannya. Tradisi membersihkan makam ini adalah simbol dari pembersihan diri menjelang bulan puasa dan tidak hanya sebagai bentuk hubungan manusia dengan sang pencipta, melainkan sebagai bentuk bakti kepada para pendahulu dan leluhur.

Nyorog, Betawi
Tradisi Nyorog merupakan tradisi unik khas Betawi yang dilakukan setiap memasuki bulan Ramadan. Kegiatan ini berbentuk dengan membagikan bingkisan ke anggota keluarga atau tetangga dalam rangka menyambut bulan puasa.

Tradisi unik ini biasanya dilakukan orang yang lebih muda ke orang yang usianya lebih tua dengan tujuan untuk meminta restu kelancaran ibadah puasa selama di bulan Ramadan.

Megibung, Bali
Megibung merupakan tradisi warga Karangasem, Bali untuk menyambut bulan Ramadan. Tradisi ini berupa kegiatan bersama dilakukan dengan beberapa kelompok orang duduk bersila membentuk lingkaran, dimana nasi telah tersedia beserta lauk pauk di atas nampan. Satu kelompok tersebut dinakan satu sela. Acara makan-makan ini diselingi dengan obrolan ringan, dengan satu porsi nasi megibung biasanya dinikmati oleh 8 orang atau biasa juga 4 orang.

Bakar Batu, Papua
Di Papua, seperti di Jayapura umat Muslim menyambut Ramadan dengan tradisi bakar batu. Disebut Bakar Batu karena batu dibakar hingga panas lalu ditumpuklah bahan makanan seperti daging ayam, kambing, sapi, dan umbi-umbian. Tumpukan makanan ini kemudian ditutup lagi dengan batu panas hingga matang. Tradisi bakar batu dilakukan sebagai bagian dari kegiatan silaturahmi dan saling memaafkan sebelum Ramadan tiba.

Sebagai negara dengan mayoritas masyarakat penganut Islam, bulan Ramadan di Indonesia merupakan bulan yang ditunggu dan disambut dengan berbagai tradisi yang khas di Indonesia. Kegiatan-kegiatan ini menjadi tradisi turun temurun yang masih dilakukan hingga saat ini. Tradisi menyambut Ramadan di Indonesia berinti pada mensucikan diri, saling memaafkan, dan menjalin silaturahmi.