MNEWS.co.id - Cara Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemi
Ilustrasi. (Foto: NickyPe/Pixabay)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pandemi COVID-19 berimbas ke pebisnis dari berbagai skala usaha. Situasi ini menjadi tantangan yang harus dilewati oleh setiap pebisnis untuk terus bertahan.

Beberapa cara berikut ini dapat membantu pebisnis usaha lintas skala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya di tengah pandemi.

Wujudkan Inklusi Digital Sedini Mungkin
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM yang dijabarkan oleh Destry Annasari, Asisten Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan, berdasarkan data Kemenkop UKM, lebih dari 50 persen pelaku UMKM Indonesia mengaku bahwa usaha miliknya terkena imbas dari pandemi.

Dengan adanya pemberlakuan pembatasan social berskala besar, mereka yang dapat bertahan hanya usaha dengan pasar yang luas serta usaha yang telah melakukan digitalisasi.

“Sekitar 99 persen usaha di Indonesia merupakan UMKM yang menghasilkan 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia. Sayangnya, dari 64,2 juta UMKM yang ada, hanya sekitar 13 persen UMKM yang sudah melakukan digitalisasi,” kata Destry dalam siaran resmi yang dikutip dari rilisan Antara.

Digitalisasi yang dimaksud adalah menggunakan media social untuk menunjang kegiatan pemasaran, terdaftar di platform marketplace, serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung kegiatan operasional.

“Maka dari itu, 87 persen UMKM yang ada ingin kami dorong untuk segera memasuki gerbong digital,” ujar Destry.

Surfinclo, merupakan salah satu jenama lokal yang sudah kurang lebih satu tahun berjualan secara online. Dani Purnama, founder & CEO Surfinclo mengaku jika sebelum melakukan digitalisasi terhadap usahanya, Ia berkutat dengan proses administrasi yang rumit.

“Ketika banyak pesanan yang masuk, kami sangat kewalahan. Kami pun akhirnya menyadari bahwa digitalisasi sangat penting untuk membantu proses administrasi dan mendukung infrastruktur yang ada, terutama ketika kita ingin masuk ke scope yang lebih besar,” jelasnya.


Anindya Sukarni, founder & CEO M I U M O S A menambahkan, “Kita sudah berada di era revolusi industri 4.0 dan adopsi teknologi merupakan sebuah keharusan jika kita ingin maju ke depan.”

Anindya mengatakan, sebelum bertransformasi secara digital, pelaku usaha harus memiliki pola pikir dan membuat produk yang sudah modern seperti kualitas produk yang memiliki standar, kemasan, hingga saluran berkomunikasi efektif dengan pelanggan. Dengan demikian, proses transformasi go digital akan lebih mudah dilakukan.

Optimalisasi Kolaborasi dan Koordinasi Antar Instansi dengan UMKM
Kemenkop UKM telah menyediakan perencanaan menyeluruh untuk mendukung UMKM selama masa pandemi yang terdiri dari empat langkah, yaitu meningkatkan koordinasi dan kolaborasi, membangun budaya dengan menciptakan local heroes, meningkatkan kapasitas SDM, serta memperluas segmentasi.

Di masa sulit seperti ini, kolaborasi dan koordinasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja bisnis UMKM secara keseluruhan. “Kementerian Koperasi dan UKM telah menyediakan program-program seperti Factory Sharing, LKPP Page untuk produk UMKM dan Pasar Digital (PaDi) UMKM. Selain itu, untuk menumbuhkan rasa memiliki, kami juga menciptakan para ‘Local Heroes’,” ujar Destry.

Secara bertahap UMKM juga akan dilatih untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensinya. UMKM juga diberdayakan untuk mengembangkan bisnis dengan menjangkau pasar yang lebih luas.

Maksimalkan Kreativitas untuk Inovasi
COVID-19 telah mengubah perilaku dan kebiasaan konsumen serta menghasilkan tantangan-tantangan bagi UMKM di setiap industri. Oleh sebab itu, penting bagi para pelaku UMKM untuk tidak hanya memantau situasi pasar secara seksama, namun terus berinovasi agar dapat memikat lebih banyak pelanggan.

Surfinclo menyadari pentingnya memiliki kreativitas bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan produk, sepetrti menambahkan penawaran produk yang relevan dengan kebutuhan konsumen, mengambil contoh maraknya bisnis APD dan masker selama pandemi.

Dengan mengetahui perubahan pola perilaku konsumen serta memahami cara untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut, pelaku usaha lintas skala dapat mempertahankan usahanya di tengah situasi pandemi global.