Pengunjung Bentara Budaya Jakarta mengamati karya lukisan cat air dalam Pameran
Pengunjung Bentara Budaya Jakarta mengamati karya lukisan cat air dalam Pameran "Indonesia, Paradise on Earth" pada Kamis, (5/7/18). Foto: (dok/MNEWS)

Jakarta, MNEWS.co.id – International Watercolour Society (IWS) Indonesia menggelar pameran karya lukis cat air dengan beragam perspektif. Sebanyak 53 seniman lintas generasi menampilkan karya lukis cat airnya dengan tema “Indonesia, Paradise on Earth”.

Puluhan karya seni lukis cat air dapat disimak di Bentara Budaya Jakarta, mulai Kamis (6/7/18). Pameran yang akan berlangsung hingga 13 Juli 2018 ini menjadi media yang menampung puluhan karya ekspresi yang variatif, mulai dari keindahan alam Indonesia, keunikan dan sisi lain arsitektur bangunan yang kerap kita jumpai, maupun kehidupan sosial budaya yang menyemarakkan multivalensi warna dan rupa wajah keindonesiaan.

Didirikan pada Januari 2012 oleh seniman asal Kanada dan Turki, Atanur Dogan, IWS memiliki intensi untuk mewujudkan cinta perdamaian global melalui seni sebagai bahasa universal, serta menjalin persahabatan dengan pelukis cat air dari seluruh dunia. Dalam perjalanannya IWS turut memperluas cakrawala baru bagi seni lukis cat air di Indonesia.

Beberapa lukisan cat air karya para perupa  International Watercolour Society (IWS) Indonesia
dalam pameran “Indonesia, Paradise on Earth” di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (5/7/18).
Foto: (doc/MNEWS)

Menurut salah satu kurator pameran, Eddy Soetriyono, IWS tidak hanya mengangkat media watercolour yang masih kurang menonjol di negeri ini, tetapi juga berjuang untuk bisa melahirkan seniman-seniman cat air yang memiliki sikap estetik personal dan mandiri. Para seniman yang tergabung dalam IWS tidak hanya ditempa teknik melukis dengan cat air semata, tetapi juga dilatih untuk bisa menyampaikan pemikiran mereka melalui bahasa visual yang khas, dengan konsep estetis yang mencirikan persona masing-masing.

Efix Mulyadi yang juga menjadi kurator pameran, memaparkan bahwa sudah bukan saatnya lagi untuk meragukan kegunaan cat air di luar bidang dua dimensi dan hanya terpajang di dinding. Memang dibutuhkan banyak keberanian untuk terus menerus melakukan eksplorasi di dalam berbagai perkara instrinsik kekaryaan pada bidang dwimatra, tapi zaman mengajak untuk melongok juga ke luar dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan ekspresi yang lainnya.

Apa yang dihadirkan IWS dalam pamerannya kali ini dapat dikatakan sebagai bentuk tawaran lain atas hadirnya ragam karya lukis cat air yang telah berkembang selama ini. Seraya memaknai kembali keindahan Indonesia dari berbagai aspek yang mungkin sempat luput dari perhatian. Kehidupan Indonesia yang tertoreh dengan cat air dalam pameran ini hadir lewat dialog, pergumulan rasa, dan semangat para perupa yang tidak terduga.