Hello Toba yang berada di jalan lintas Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara menjadi tempat berkumpulnya para pegiat ekonomi kreatif kawasan Danau Toba. (Foto: Donny Aditra)

Medan, MNEWS.co.id – Untuk mendorong bangkitnya perekonomian masyarakat,  sekelompok pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara membentuk rumah ekonomi kreatif bernama Hello Toba.

Melalui tempat ini, para pelaku UMKM yang sebagian besar adalah anak-anak muda atau kaum milenial, sangat mementingkan kualitas produk agar mampu bersaing.

Hello Toba merupakan tempat berkumpulnya para pegiat ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba. Hello Toba sendiri berlokasi di Jalan Lintas Balige, Kabupaten Toba.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba, Agus Karo-Karo mengatakan kehadiran Hello Toba ini memiliki andil besar dalam memajukan ekonomi kreatif di kawasan Danau Toba. Menurutnya, produk usaha dari para pelaku ekonomi kreatif akan menunjang perkembangan sektor pariwisata setempat karena dua sektor ini saling berkaitan.

Kreativitas para pegiat ekonomi kreatif Hello Toba dinilai dapat mendorong inovasi yang menciptakan nilai tambah lebih tinggi, dan pada saat yang bersamaan ramah lingkungan serta menguatkan citra dan identitas budaya suatu daerah.

“Sebuah daerah di mana para pelaku ekonomi kreatif bisa berkembang dengan baik dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada sebagai salah satu penopang utama sektor pariwisata,” ujar Agus.

Reni Ruth, merupakan salah satu pegiat ekonomi kreatif di Hello Toba telah berinovasi membuat kain Ulos menjadi produk turunan berupa tas. Ia mengatakan ulos akan lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi dengan diolah menjadi fungsi lain. Karena Ulos tidak hanya populer di Indonesia saja, namun kain ini telah dikenal luas oleh dunia karena nilai dan keindahannya.

“Kenapa memilih ulos, karena saya mencintai budaya saya, dan tidak melulu Ulos itu hanya kita bawa untuk adat atau pesta adat, tetapi bisa untuk sehari-hari. Jadi, bagaimana kita tetap mengikuti zaman, tapi tidak meninggalkan budaya kita,” kata Reni.