Ilustrasi digitalisasi. (Foto: shutterstock)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pandemi virus Corona yang terjadi secara global telah memicu perubahan dan transformasi digital untuk perusahaan-perusahaan di seluruh dunia terutama dari aspek bisnis. Budaya kerja dari rumah atau Work From Home (WFH) yang selama ini dipikir baru akan terjadi di masa depan ternyata telah hadir jauh lebih cepat dari perkiraan.

Mengutip dari Berita Satu, berdasarkan laman Cisco, hal tersebut memaksa perusahaan-perusahaan besar maupun bisnis kecil seperti UMKM untuk melakukan akselerasi terhadap proses digitalisasi sistem kerja dan mentransformasi peran keamanan siber mereka. Harapannya untuk bertahan hidup dan beradaptasi dengan perubahan sekarang ini.

Setelah terpukul oleh pandemi, sekarang telah sampai di fase baru, bisnis telah kembali berjalan meski belum seperti sedia kala. Perusahaan dan UMKM mencoba beradaptasi dengan tatanan hidup baru dan ini merupakan fase penting dengan semua pihak harus mengubah pola pikir yang awalnya hanya sekadar menjalankan, menjadi mempertahankan bisnis.

Mempertahankan dan memperkuat bisnis perlu lebih dari sekadar mengimplentasikan solusi untuk menjawab tantangan yang ada sekarang, tetapi juga bagaimana memikirkan rencana jangka panjang agar tetap bertahan dari ancaman di masa depan dan secara cepat beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru yang tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Hal ini juga berarti memikirkan bagaimana cara memperbaiki dan meningkatkan kapabilitas serta membangun infrastruktur digital yang aman, dapat membantu jalannya bisnis, dan melakukan otomatisasi proses bisnis.

Dahulu keamanan siber seringkali dipandang sebelah mata dan diperlakukan hanya sebagai pelengkap, bukan kebutuhan. Sekarang dengan semakin majunya teknologi dan budaya kerja yang terkoneksi tanpa mengenal jarak, keamanan siber telah menjadi kebutuhan utama.

“Disrupsi atau gangguan bisnis akan selalu ada dan pasti akan terjadi di masa depan dalam berbagai macam bentuk. Pandemi di tahun lalu yang masih berjalan hingga kini bisa menjadi pelajaran penting bagi perusahaan untuk selalu siap melakukan respons cepat dan efektif ketika disrupsi ini terjadi,” kata Cisco.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memotivasi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif unjuk gigi demi bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi covid-19. Sandi ingin pelaku UMKM sektor parekraf saling bergandengan tangan.

Sandi menyebutkan bahwa bisnis dan usaha pariwisata dan ekonomi kreatif terjadi penurunan drastis. Penjualan produk-produk ekonomi kreatif dan wisata anjlok cukup dalam. Ia tidak ingin para pelaku usaha parekraf berdiam diri tanpa beraksi untuk bangkit dari keterpurukan. Sandi meminta para pelaku UMKM parekraf di Batam membuat ide cemerlang meski pandemi masih terjadi.

“Mereka harus mampu untuk mencari produk-produk yang bisa dijual kepada wisatawan domestik, karena produk-produk yang sekarang diminati seperti sport tourism, wisata berbasis alam terbuka, wisata yang berbasis edukasi, wisata yang berbasis kekayaan budaya kita,” ungkapnya.