Bandung, MNEWS.co.id – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Kota Bandung, Jawa Barat, mencatat jenis usaha kecil sektor kuliner dan fesyen mampu bertahan pada masa pandemi Covid-19 ini.
Kepala Dinas KUMKM Kota Bandung Atet Dedi Handiman mengatakan dua jenis usaha itu dinilai lebih adaptif dalam memenuhi permintaan dan tren, yang ada di tengah masyarakat pada masa pandemi.
“Contohnya, para pelaku usaha kuliner, bisa bergeser misalnya berjualan makanan maupun minuman dengan kandungan jahe yang meningkatkan imun tubuh atau usaha fesyen yang juga berbisnis masker,” kata Dedi dikutip dari Antara.
Dedi mengatakan untuk jenis usaha yang cukup terpuruk pada masa pandemi Covid-19 salah satunya adalah salon yang memerlukan tatap muka. Untuk kuliner dan fesyen, bisa dipasarkan secara daring tanpa adanya tatap muka antara penjual dan pembeli.
Sejauh ini, ada sekitar 6.000 UMKM yang dibina Dinas KUMKM Bandung. Setelah dilakukan survei, sekitar 2.000 UMKM terdampak akibat pandemi Covid-19. “Kami survei, 2.000 (UMKM) lebih ternyata mereka terdampak mulai dari pemasaran dan modal,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya bakal menjadikan data bantuan langsung tunai (BLT) UMKM untuk dijadikan sasaran pembinaan UMKM dari sejumlah instansi, termasuk program pembinaan BUMN.
Menurutnya, data UMKM penerima BLT itu merupakan UMKM yang telah terverifikasi dan berhak menerima bantuan dari pemerintah pusat. “Dari Pak Wali Kota, kesehatan dan ekonomi harus berjalan secara seimbang,” kata Atet.