Ilustrasi. (Foto: Pexels)
Ilustrasi. (Foto: Pexels)

Jakarta MNEWS.co.id – Membangun sebuah startup itu sama seperti membuat usaha bisnis lainnya, bukanlah hal yang gampang dan mudah. Ketika membuat bisnis startup, seseorang harus mencari ide lalu mewujudkan ide tersebut menjadi nyata, lalu memikirkan dana yang akan dikeluarkan untuk bisnis startup tersebut, dan juga masih banyak hal lainnya. 

Tidak sedikit para pelaku bisnis membuat startup karena mereka telah mengalami atau menemukan beberapa masalah, dan menjadikan startup sebagai solusi untuk masalah yang ada. Inilah yang mendasari lahirnya Belanjaqu, salah satu bisnis startup yang saat ini sedang berkembang.

BelanjaQu merupakan salah satu situs jual beli online yang menghubungkan antar komunitas sehingga memudahkan untuk berbelanja secara online. BelanjaQu juga merupakan satu-satunya e-commerce yang memiliki kode QR standar nasional yang diberikan oleh Bank Indonesia. Kode QR tersebut merupakan program Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dari Bank Indonesia. Dengan kode QR tersebut para konsumen akan lebih mudah membayar karena dengan satu saja mereka dapat menggunakan melalui Gopay, Linkaja, Dana, dan lainnya. 

Sandi Willy selaku CEO BelanjaQu membagikan kisah perjalanan dirinya dalam membuat perusahaan rintisan (startup), yang tentunya tidak mudah untuk dilakukan sampai ke titik sekarang. Dalam sesi talkshow di acara Kolaborasi 2019 yang diadakan oleh fX Sudirman, Sandi membagikan kisah uniknya kepada para peserta. Diawali dengan kue klepon, Sandi Willy bercerita bahwa pada saat itu dirinya sedang bersantai, lalu datanglah tukang kue klepon dan dirinya membeli kue tersebut.

CEO BelanjaQu, Sandi Willy di acara KOLABORASI 2019 di fX Sudirman, Senin (29/7/2019). (Foto: MNEWS)

 

Dari kue klepon tersebut dirinya menemukan inspirasi dan memiliki ide bahwa seseorang harus memiliki waktu luang untuk berpikir mencari ide di ruangan pribadi. Setelah kisah klepon, Sandi melanjutkan ceritanya dengan nasi bungkus yang menggambarkan bahwa jangan memikirkan kegagalan, tetapi pikirlah tentang apa yang telah terjadi dan jadilah pribadi yang haus akan ilmu.

Sandi menyarankan agar kita tidak menjadi manusia kardus, maksudnya adalah harus keluar dari zona nyaman dan mencoba hal yang baru. Dalam memulai membuat usaha rintisan, Sandi menyarankan untuk membuat tim kerja sehingga kita tidak sendirian untuk menghadapi berbagai hal. Selanjutnya Sandi juga menyarankan agar pelaku usaha tidak terlalu fokus dengan satu jenis masalah saja.

Selain itu, Sandi juga mengatakan bahwa dalam membuat startup bisnis, cara berjualannya pun harus melalui online, karena melalui cara itu kita dapat membaca traffic dan juga mengevaluasi visitor atau pelanggan dengan nyata.

Dalam berbisnis startup para pelakunya harus melek dengan teknologi, karena hal itu akan sangat berpengaruh kepada bisnis mereka di masa depan apakah akan maju atau tidak. Selain itu memanfaatkan teknologi yang ada dapat membangun hubungan interaksi dengan pelanggan.

Menurut Sandi, saat ini kita sudah memasuki era Internet of Things (IOT) yang memiliki konsep dimana suatu objek tertentu, dapat mentransfer data tanpa harus berinteraksi antar manusia ataupun antar manusia dengan komputer. Dan juga saat ini Indonesia sudah memasuki era 5G yaitu jaringan telekomunikasi generasi kelima yang dikembangkan oleh industri dan juga memiliki kelebihan salah satunya adalah berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/ AI) dan robotik. Sehingga pelaku startup di era ini harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar tidak kalah bersaing dengan pemain lain di sektor yang sama.