Jakarta, MNEWS.co.id – AppsFlyer, pionir dalam atribusi mobile dan analisis marketing, baru-baru ini mengeluarkan laporan belanja aplikasi mobile Pasca Ramadhan. Laporan ini khususnya membahas tiga negara Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura, serta membandingkan data pada Ramadhan tahun 2017 dan 2018.
Laporan ini menunjukkan bahwa daya beli Indonesia meningkat pesat dibandingkan dengan pasar yang lebih matang seperti Malaysia dan Singapura. Dengan aplikasi vertikal, aplikasi belanja telah mengalami peningkatan keseluruhan dalam jumlah pembelian sementara untuk aplikasi perjalanan atau travel, telah terjadi peningkatan yang lebih drastis, dengan Indonesia yang mengalami peningkatan sebesar 75% dari tahun ke tahun.
Dalam rilisnya, Meriell Jade Tendean selaku Client Associate AppsFlyer menunjukkan bahwa di tahun 2018 ini Indonesia mengalami peningkatan pembelanjaan per pengguna, sedangkan Malaysia cenderung stagnan dan Singapura malah mengalami penurunan. Survey ini berlangsung sejak 16 Mei hingga 14 Juni 2018.
Beberapa temuan dalam laporan tersebut yakni, anjuran bagi pemasar aplikasi untuk memprioritaskan pasar pertumbuhan besar seperti Indonesia. Adanya peningkatan signifikan dari 2017 menunjukkan pertumbuhan belanja mobile yang baru saja dimulai.
Belanja dan traveling telah terbukti menjadi kategori aplikasi yang menguntungkan di Indonesia. Hal ini juga sekaligus menunjukkan kurangnya peluang untuk pertumbuhan di pasar-pasar dewasa seperti Singapura dan Malaysia.