Seorang warga sedang menenun kain khas Desa Sasak Sade (Foto: Wonderfull Images/kemenparekraf.go.id)

MNEWS.co.id – Lombok dikenal dengan keindahan alamnya yang menawan. Namun tak hanya itu, Lombok juga memiliki desa-desa wisata yang menawarkan pengalaman autentik bagi para wisatawan. Desa-desa ini tak hanya menyajikan panorama yang memukau, tetapi juga kearifan lokal yang membuat wisatawan merasakan kebudayaan asli Lombok.

Desa wisata di Lombok tidak hanya menawarkan pengalaman menarik bagi wisatawan, tetapi juga menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM. Setiap desa memiliki produk unggulan dan potensi pengembangan di sektor-sektor seperti kerajinan tangan, kuliner, fashion, dan jasa wisata.

Dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang mencari pengalaman autentik, pelaku UMKM dapat mengambil peran penting dalam menyediakan produk dan layanan yang dibutuhkan, sekaligus memperkenalkan kekayaan serta ragam budaya lokal.

Berikut adalah lima desa wisata di Lombok yang bisa memberikan pengalaman tak terlupakan sekaligus menjadi potensi besar bagi pengembangan sektor UMKM lokal.

Desa Sade
Desa Sade adalah salah satu Desa Adat Suku Sasak, yang merupakan suku asli di Pulau Lombok. Desa ini mempertahankan adat istiadat dan arsitektur rumah tradisional. Di sini, pengunjung dapat melihat rumah-rumah tradisional dengan atap berbentuk unik, tersusun dari ilalang yang harus diganti setiap 8 tahun sekali.

Lantai dari tanah, yang secara berkala dilulur dengan kotoran kerbau atau sapi agar tidak retak-retak dan berdebu. Selain itu, menarik untuk melihat kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Desa ini terkenal dengan kerajinan tenun ikatnya dan teknik pembuatan kain tradisional yang telah diwariskan turun-temurun.

Potensi kerajinan tangan ini membuka peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan produk lokal yang bernilai jual tinggi.

Desa Sukarara
Masih di sekitar Lombok Tengah, kamu bisa mengunjungi Desa Sukarara. Desa wisata ini merupakan pusat kerajinan tenun ikat Lombok. Di sini, pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan tenun ikat, mulai dari menyiapkan benang hingga teknik menenun yang rumit.

Jika kamu berkunjung kesini jangan kaget kalau di setiap rumah pasti banyak wanita yang duduk di depan rumah sambil menenun. Menenun adalah kegiatan sehari-hari kaum wanita Desa Sukarara, dan sudah menjadi tradisi mendarah daging bagi wanita penduduk desa. Desa ini juga menawarkan kesempatan untuk membeli kain tenun ikat yang berkualitas tinggi dan menjadi bagian dari upaya pelestarian seni tradisional Lombok.

Desa Sukarara memiliki potensi besar dalam sektor kerajinan tekstil, di mana produk tenun bisa dipasarkan lebih luas, baik untuk pasar lokal maupun internasional. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan peluang ini dengan menciptakan produk fashion atau souvenir berbasis tenun yang unik.

Desa Banyumulek
Di sebelah barat Lombok, tepatnya di Kecamatan Kediri kamu bisa mengunjungi Desa Banyumulek. Desa wisata ini terkenal dengan kerajinan tembikar atau gerabah tradisionalnya. Masyarakat desa ini telah memproduksi gerabah sejak lama, dan pengunjung dapat melihat proses pembuatan kerajinan ini secara langsung.

Masyarakat Banyumulek mempertahankan cara-cara tradisional dalam memproduksi gerabah dan menjadi sebuah kearifan lokal yang asli dan lestari. Jika ingin melihat proses pembakaran gerabah, wisatawan disarankan datang pada jam 10 pagi karena pembakaran gerabah dimulai pada jam 11 sampai selesai. Kamu juga bisa membeli produk jadi gerabah dari desa ini sebagai oleh-oleh, lho!

Pengembangan desa wisata ini menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha dalam bidang kerajinan tangan, dengan memperluas jaringan pemasaran serta meningkatkan kualitas produk agar lebih menarik bagi wisatawan mancanegara.

Desa Tetebatu
Gunung Rinjani juga menjadi destinasi populer di Lombok. Di kaki Gunung Rinjani dengan ketinggian 700 MDPL, ada Desa Wisata Tetebatu yang menawarkan pemandangan alam, termasuk sawah bertingkat dan hutan tropis.

Terletak di Lombok Timur, Desa Tetebatu menawarkan suasana pedesaan yang sejuk dan pemandangan sawah terasering yang menakjubkan. Desa ini merupakan tempat yang ideal untuk trekking dan menikmati keindahan alam.

Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan petani lokal dan belajar tentang cara tradisional bertani padi serta membuat kopi khas Lombok. Desa ini merupakan salah satu Desa yang mewakili Indonesia di ajang World Best Tourism Village UNWTO 2021.

Potensi desa ini dapat dikembangkan melalui usaha homestay, agrowisata, serta produk makanan khas seperti kopi dan olahan lokal yang dapat dikembangkan oleh pelaku UMKM sebagai bagian dari pengalaman wisata.

Desa Senaru
Desa Senaru merupakan pintu gerbang menuju Taman Nasional Gunung Rinjani yang lokasinya berada di sebelah utara Lombok. Selain menjadi lokasi awal pendakian Gunung Rinjani, desa ini juga menawarkan keindahan alam yang memukau, termasuk air terjun Tiu Kelep dan Sendang Gile, yang airnya bersumber dari Danau Segara Anak. Di sini, pengunjung dapat menikmati udara segar pegunungan dan berinteraksi dengan masyarakat setempat yang ramah. Wisatawan juga bisa menyaksikan Kampung Tradisional Senaru yang merupakan salah satu rumah adat paling tua di Lombok. Rumah adat itu terbuat dari atap rumbia, pagar bedek, dan beralas tanah liat.

Pengembangan desa wisata dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk berinovasi dalam menciptakan produk yang diminati pasar.

Desa wisata di berbagai lokasi Indonesia tidak hanya menawarkan keindahan alam, budaya, dan pengalaman yang tidak hanya tak terlupakan, tetapi juga memberikan peluang besar bagi pelaku UMKM.

Dengan memanfaatkan potensi yang ada, pelaku usaha dapat mengembangkan produk dan jasa yang berdaya saing, sekaligus memperkuat sektor pariwisata dan perekonomian lokal.