Ilustrasi donat. (Foto: Goodie Godmother)

Jakarta, MNEWS.co.id – Donat adalah salah satu camilan manis yang banyak disukai orang dengan berbagai varian rasa yang mampu menggugah selera. Maka tak heran jika donat menjadi salah satu peluang bisnis kuliner yang menjanjikan.

Adalah Amanda Paramytha, pelaku usaha asal Kota Malang, Jawa Timur, yang mengembangkan usaha donat lantaran banyaknya keluhan dan kekhawatiran dari para orang tua murid di sekolah yang timbul karena sulitnya mencari jajanan sehat untuk anaknya. Akhirnya, muncul ide membuat donat buah dan sayur.

Melalui usahanya Mytha Donuts, Amanda berinisiatif untuk memperkenalkan produk donat sehat kepada masyarakat khususnya anak-anak yang kurang minat dalam mengonsumsi olahan sayur dan buah.

“Awal mula usaha ini waktu saya antar keponakan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK). Nah, banyak dari ibu-ibu yang mengeluhkan sulitnya mencari jajanan sehat, apalagi ada sebagian dari anaknya yang susah untuk makan sayur dan buah,” katanya kepada M-News.

Fokus utama dari Mytha Donuts adalah donat berbahan dasar buah dan sayur serta gluten free dan menggunakan gandum yang cocok untuk program diet. Produk donat sehat milik Amanda diolah tidak dengan digoreng, melainkan dipanggang dengan menggunakan madu.

Tampilan produk Mytha Donut. (Foto: Instagram/Mytha Donuts)

Amanda menjelaskan, saat ini produk donat sehat masih sangat sedikit di pasaran. Hal inilah yang menjadi kendala awal usahanya karena masih banyak konsumen yang skeptis dengan rasa dari produknya. Namun seiring berjalannya waktu, produk Mytha Donuts kini sudah memiliki pasarnya sendiri.

Usaha miliknya telah dibangun sejak Agustus 2015 dengan jenama ‘Ya Donuts’, namun terdapat masalah dalam pendaftaran merek. Hingga akhirnya di tahun 2017, Amanda mengganti nama tersebut menjadi Mytha yang memiliki arti seimbang dalam bahasa sansekerta. Hal tersebut sesuai dengan value bisnisnya yang tidak hanya fokus mencari profit namun juga memberikan manfaat bagi orang banyak.

Bahan baku yang Amanda gunakan diambil langsung dari petani lokal di sekitar rumahnya, sehingga mampu membantu perekonomian warga setempat. Lokasi produksi terletak di Pondok Belimbing Indah, Malang, dengan proses produksi yang dibantu oleh 5 karyawan dengan kapasitas produksi 50 donat per hari. Harga produk berkisar Rp5.000,- hingga Rp8.000,- per donat.

Amanda mengatakan, selama masa pandemi pihaknya terpaksa mengurangi karyawan yang semula berjumlah 15 orang menjadi 5 orang. Begitu pun dengan kapasitas produksi yang sebelum pandemi bisa mencapai 250-300 donat per hari. Bahkan saat awal pandemi, Ia sempat hanya memproduksi 10 donat per hari karena penjualan yang menurun drastis.

Semua hambatan yang dialami tidak membuatnya pantang menyerah dan tetap bertahan dengan menjajakan produknya secara online melalui media sosial Instagram, e-commerce, dan jasa pengiriman makanan online.

Sementara untuk sistem offline yang semula berjualan melalui bazaar dan stan, kini Ia ubah dengan mengirimkan langsung kepada pelanggan yang memesan. Amanda juga membuka sistem kemitraan dan reseller.

Ke depannya, Amanda berencana ingin membangun sistem agen di seluruh pulau Jawa agar target pasarnya semakin meluas tidak hanya di Malang. Selain itu, Ia juga fokus untuk terus berjuang mempertahankan usahanya agar bisa kembali stabil seperti sediakala.