Jakarta, MNEWS.co.id – Di tengah masa pandemi, sektor makanan seperti pastry dan bakery justru mengalami peningkatan penjualan dan banyak dipesan baik secara delivery ataupun online.
Banyak orang yang memanfaatkan peluang di masa kebijakan physical distancing dan Work From Home (WFH) dengan memulai usaha pastry dan bakery rumahan. Seperti yang dilakukan oleh Radiva Alfathan (17), remaja SMA di Jakarta yang memanfaatkan peluang tersebut dengan membangun usaha bernama Bakerboss.
Sebelum memulai usaha Bakerboss, Radiva telah mulai belajar menjadi entrepreneur dengan sempat menjual celana pria dan peralatan baseball sembari sekolah. Ketika memasuki masa pandemi COVID-19, Ia memberanikan diri untuk memulai usaha pastry dan bakery guna mencari pengalaman dan menghasilkan uang sendiri. Akhirnya, Radiva pun mulai merintis usaha Bakerboss pada bulan April 2020.
Produk awal yang dihadirkan oleh Bakerboss adalah cinnamon rolls dan menjadi signature product dari usaha yang dibangun oleh Radiva. Cinnamon rolls Bakerboss hadir dengan beberapa varian topping antara lain Ovomaltine, Cream Cheese, Matcha, Tiramisu, dan original.
Selain signature product berupa cinnamon rolls, Bakerboss juga memiliki berbagai varian menu pastry & bakery antara lain Cinnamon Braids, Floss Rolls, Redvelvet Cinnamon Rolls, Chocochip Cookies, dan Redvelvet Cookies.
Kepada MNEWS Radiva menjelaskan jika bahan baku yang digunakan dalam mengolah produk Bakerboss diambil dari kenalan supplier lokal. Karena mendapatkan bahan baku produk dari supplier lokal yang telah dikenal, Ia dapat menjual produknya dengan harga yang lebih terjangkau.
Radiva sangat menjaga kualitas produk Bakerboss, salah satunya melalui kemasan yang menarik dan dilapisi oleh plastic wrap agar keamanan produk dapat lebih terjaga.
Bakerboss merupakan usaha kecil yang diproduksi di rumah dan dikerjakan oleh dua orang yang mampu memproduksi sebanyak 10 hingga 20 loyang per hari. Strategi pemasaran produk yang dilakukan oleh Radiva adalah dengan memanfaatkan platform online melalui media sosial dan juga dijual secara offline di salah satu café di dekat lokasi produksinya.
Selama hampir enam bulan membangun usaha ini, Radiva mengalami berbagai kendala mulai dari mencari target market yang tepat, ketepatan waktu produksi dan pengiriman, hingga keterbatasan tenaga kerja untuk memenuhi pesanan karena bisnisnya yang terbilang masih berskala kecil. Namun berbagai kendala tersebut Ia jadikan sebagai pengalaman hidup dan pembelajaran usaha yang tidak didapatkannya di sekolah.
Selain ingin menghasilkan uang sendiri, Radiva menambahkan jika motivasinya dalam membangun usaha Bakerboss yaitu ingin menjadi generasi muda yang dapat berdampak dalam membantu orang lain yang membutuhkan, salah satunya adalah driver ojek online.
Menurutnya, kondisi pandemi saat ini membuat driver ojek online mengalami sepi pelanggan dan pesanan. Maka dari itu, Radiva berharap usaha Bakerboss dapat membantu mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Di tengah kondisi pasar yang tidak stabil, Radiva terus melakukan inovasi dan mencoba hal baru untuk mempertahankan usahanya. Salah satunya yaitu melakukan kolaborasi dengan temannya yang memiliki usaha kopi bernama Waa Kopi.
“Kami melakukan kolaborasi awalnya dikarenakan ide yang terlintas sekilas di kepala kita. Bisa dikatakan kami bermodalkan nekat untuk melakukannya,” ujarnya.
Tidak disangka, ternyata produk kolaborasi Bakerboss dan Waa Kopi mendapatkan reaksi pasar yang bagus dengan banyaknya pesanan dan review yang positif.
Rencananya, sambil menjalankan usahanya saat ini, Radiva ingin mengembangkan usaha di bidang yang lain. Ia pun berharap ke depannya para konsumen semakin senang dan loyal akan produk Bakerboss dengan terus menciptakan berbagai kreasi yang disukai oleh banyak orang.
Kisah usaha Radiva dalam merintis usaha Bakerboss ini setidaknya dapat menepis stereotip generasi “Kids Zaman Now” sebagai “Kaum Rebahan” dan menjadi anak muda produktif yang membawa perubahan dengan memberikan dampak positif tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Editor: Regina Mone