'United World', Mural Raksasa di Bali yang Membawa Pesan Perdamaian. (Foto: instagram.com/pokraslampas)

MNEWS.co.id – Di tengah suasana panas antara Rusia dan Ukraina, seorang seniman Rusia dan warga Ukraina justru bekerja sama untuk membawa pesan perdamaian melalui seni mural berjudul ‘United World‘ atau ‘Dunia Bersatu’.

Pokras Lampas, seorang seniman Rusia membuat sebuah seni mural berukuran 980 meter di sebuah properti di daerah Canggu, Bali. Uniknya, properti ini dimiliki oleh seorang warga Ukraina, Alex Stefan.

Seni mural ‘United World’ ini berbentuk kaligrafi dalam 5 bahasa, yaitu Indonesia, Rusia, Ukraina, Inggris, dan Tiongkok. 

“Tujuan utamanya adalah menunjukkan gabungan berbagai budaya yang dipersatukan dengan seni kaligrafi yang harmonis. Karya seni adalah cara damai untuk mengekspresikan diri. Karena itu, ‘United World’  dimaksudkan untuk orang yang memiliki agama, kewarganegaraan, dan negara yang berbeda-beda dengan satu nilai yang sama,” ungkap Pokras dalam sebuah rilis yang dikutip MNEWS.co.id dari laman kemenparekraf.go.id.

Pokras sendiri mengaku bahwa ia terinspirasi dan kagum dengan kecantikan alam, budaya, dan keramahan masyarakat Bali. Melalui karyanya, Pokras dapat mengekspresikan nilai diri dan pesan yang ingin disampaikannya dapat menyentuh semua orang, dengan harapan juga akan sampai kepada pemimpin semua negara. 

‘United World’, Mural Raksasa di Bali yang Membawa Pesan Perdamaian. (Foto: instagram.com/pokraslampas)

“Karya ini bukanlah sebagai pernyataan politik. Ini adalah pernyataan kebudayan dan ini adalah pernyataan sosial. Kita bisa bersatu dan bersama-sama menciptakan masa depan yang harmonis,” ujar Pokras kepada Reuters dilansir dari laman Kemenparekraf.go.id.

Sementara itu, selaku pemilik properti yang menjadi media Pokras, Alex juga sepakat bahwa pemilihan Bali merupakan keputusan yang tepat. Menurutnya, Bali tidak hanya sekadar menawarkan atraksi wisata yang menarik, tetapi juga memiliki seni budaya yang unik dengan pertumbuhan ekonomi yang baik.

“Keunggulan sektor pariwisata Bali terletak pada hospitality yang membuat orang dengan kewarganegaraan mana pun akan nyaman dan merasa diterima di sini,” ungkap Alex.

Kaligrafi ‘United World‘ memuat tiga elemen warna, yaitu hitam, putih, dan emas. Konsep dimulai sejak 7 Januari 2022 dan diselesaikan pada 6 Maret 2022. Dalam guratan kaligrafi, Pokras menonjolkan kultur dan budaya masyarakat Bali.

Warna emas dipilih karena dirasa dapat mewakili karakter yang biasa digunakan pada ornamen dan budaya Bali. Dalam menyampaikan pesan perdamaian ini, Pokras dan Alex juga mengajak beberapa seniman grafiti lokal asal Indonesia, seperti Darbotz, Stereoflow, dan The Popoh.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Yuana Rochma Astuti, menilai ‘United World’ menjadi sangat spesial dan relevan dengan situasi ketegangan Rusia dan Ukraina yang sedang berkonflik. 

“Semoga melalui seni dapat menyatukan semua perbedaan. Terlebih, lokasi Bali sesuai dengan cerminan destinasi wisata yang damai dan masyarakat yang hidup harmonis,” ujar Yuana.