
Mataram, MNEWS.co.id – Kehadiran Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) bersama Pemerintah Provinsi NTB, dirasakan kebangkitannya oleh pelaku usaha mikro kecil dan menangah (UMKM). Salah satunya yang ada di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, NTB.
Kendati belum berjalan maksimal, dampaknya pada perekonomian masyarakat dirasa lebih melegakan bagi sebagian warga. Sebab, melalui program kampung sehat ini warga belajar proaktif menerapkan protokol kesehatan dengan berbagai penekanan humanis yang dilakukan pemerintah. Baik dari tingkat desa maupun pihak kepolisian setempat.
Robiah selaku pemilik Galeri Darma Setia dari Desa Sukarara, mengatakan pada awal masuknya pandemi COVID-19 ke NTB usahanya sempat mati total hingga terpaksa melakukan pengurangan karyawan. Akan tetapi melalui beberapa program yang di gelar pemerintah ia mengaku usahanya sedikit lebih hidup.
Adapun program tersebut di antaranya mewajibkan protokol kesehatan (prokes) untuk semua orang dan menggelar Lomba Kampung Sehat guna membiasakan masyarakat melaksanakan prokes. “Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah atas segala upayanya menghidupkan perekonomian masyarakat, melalui berbagai program yang digelarnya,” kata Robiah dilansir dari Detik.com.
Ia melanjutkan, dampak penerapan prokes 5M melalui Kampung Sehat ini dinilai mampu mendongkrak perekonomian masyarakat, termasuk para pelaku usaha UMKM di desanya. Sebab, penerapan prokes ini dapat membuat pelaku usaha tidak terlalu paranoid terhadap pandemi COVID-19 seperti ketika baru mewabah pada tahun 2020 lalu.
“Sekarang kami rasa biasa-biasa saja sebab anjuran prokes semua menjalankan, baik pengunjung maupun warga setempat, jadi penyebaran virusnya tidak segesit awal masuknya ke NTB,” tambahnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Amin, salah satu pelaku UMKM pemilik Art Shop Patuh, juga mengaku usahanya bisa sedikit lancar setelah adanya berbagai program yang digelar pemerintah bersama Tiga pilar TNI-Polri.
“Jika semua bisa menjaga diri dengan melakukan budaya 5M, maka pemulihan ekonomi kita tidak akan sulit,” kata Amin.
Amin menambahkan hal ini sudah terbukti sebab daya beli masyarakat atau pengunjung pada sektor UMKM di Sukarara mulai meningkat sejak prokes 5M dijalankan dengan disiplin. Menurutnya, kebiasaan baru ini sangat menolong pada dunia usaha. Khususnya pelaku usaha atau pengrajin tenun di Desa Sukarara.
“Ya, walaupun putaran ekonomi masih jauh dibandingkan sebelum corona melanda,” pungkasnya