Ilustrasi ekonomi hijau. (Foto: a24.com)

MNEWS.co.id – Pemerintah menyoroti pembangunan ekosistem kewirausahaan dan UMKM ke depan yang tidak sekadar berdampak bagi peningkatan kesejahteraan, namun juga berdampak pada kehidupan sosial dan lingkungan.

Dilansir dari siaran pers Kemenkop UKM, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan, tren pemuda pengusaha saat ini juga telah bergeser pada bisnis hijau.

Dalam survei Kemenkop UKM dan UNDP pada 2021 tercatat jika 84 persen anak muda tertarik melakukan bisnis hijau, 58 persen memulai bisnis untuk perbaikan lingkungan, dan 56 persen menghasilkan green clothing, low carbon product, dan waste reduction system.

“Saya mengapresiasi investor yang fokus membantu pelaku UMKM, memberikan kontribusi bagi kehidupan sosial, pengentasan kemiskinan dan isu lingkungan sehingga mendukung upaya pemerintah juga dalam menurunkan angka kemiskinan dan mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) serta net zero carbon emission,” kata Teten.

Dalam sambutannya di forum Indonesia Impact Alliance (IIA) di Jakarta, Rabu (10/5/2023), Teten menyampaikan optimismenya jika IIA dapat berperan sebagai katalisator dalam mendorong modal dari dalam dan luar negeri yang diinvestasikan dalam UMKM yang menghasilkan dampak sosial dan lingkungan.

“Saya berharap, Indonesia Impact Alliance dapat menjadi bagian dari upaya kolaboratif antara penyedia modal, pemerintah, koperasi, dan UMKM untuk mempercepat pertumbuhan investasi berkelanjutan yang pada akhirnya mendorong perkembangan jumlah UMKM ramah lingkungan di dalam negeri,” pungkas Teten.