Ilustrasi membuat narasi. (Foto: Pixabay)

Jakarta, MNEWS.co.id – Setiap usaha pasti memiliki strategi bisnis pemasarannya masing-masing. Tujuannya tidak lepas dari mendapatkan keuntungan bisnis. Dalam hal ini, narasi menjadi salah satu strategi yang layak untuk dicoba. Konsep dasarnya adalah membuat promosi usaha tanpa membuat konsumen merasa bahwa mereka sedang melihat sebuah iklan.

Biasanya penggunaan narasi dari kisah nyata ataupun segala hal yang melibatkan emosi manusia akan bermanfaat untuk meningkatkan kesetiaan konsumen atas produk kita. Membuat dan menyampaikan narasi singkat juga dapat memberikan dampak baik terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen.

Film Director sekaligus Travel Host, Naya Anindita menjelaskan narasi dapat digunakan sebagai metode penyampaian pesan atau informasi secara lebih menarik dengan tujuan menarik minat atau emosional audiens. Bagi pelaku usaha, narasi memiliki peran dalam menciptakan interaksi ataupun hubungan dengan konsumen agar produk atau usahanya memberikan daya tarik lebih untuk dipilih.

Melalui travel show Jalan-Jalan Men di tahun 2013 bersama dua orang temannya, Naya menghadirkan sebuah series yang ingin menyampaikan energi bagaimana anak muda bisa mengunjungi daerah-daerah di Indonesia dengan menemukan cerita unik dan mengalami pengalaman layaknya traveling bersama teman.

“Melalui series Jalan-Jalan Men, saya ingin menyampaikan pesan atau narasi unik dari sebuah daerah yang belum pernah ditampilkan oleh media TV. Karena biasanya travel video di stasiun tv hanya memperlihatkan keindahan alam dan kuliner saja, tanpa menghadirkan kisah unik kehidupan dari daerah tersebut,” kata Naya saat menjadi narasumber dalam webinar “Inspirasi Wirausaha Mandiri” yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Komunitas Sahabat UMKM pada Kamis (4/3/21). 

Film Director sekaligus Travel Host, Naya Anindita saat menjadi narasumber dalam webinar “Inspirasi Wirausaha Mandiri” yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Komunitas Sahabat UMKM pada Kamis (4/3/21). (Foto: MNEWS)

Ia mencontohkan salah satu episode Jalan-Jalan Men saat mengunjungi kota Yogyakarta dengan narasi ingin mencari dinosaurus di kota tersebut. Jadi narasi yang Naya hadirkan adalah bagaimana Ia bersama dengan temannya datang dari Jakarta mengunjungi Yogyakarta untuk bisa menemukan dinosaurus.

Tujuannya adalah ingin menyampaikan bagaimana generasi muda bisa mengeksplor suatu daerah dan menghadirkan cerita yang belum pernah diekspos oleh siapapun. Narasi yang dihadirkan sekaligus mengajak anak muda untuk traveling tidak hanya melihat keindahan suatu daerah, namun menyampaikan cerita unik dari daerah tersebut.

Begitu pun dengan pelaku usaha harus bisa membuat narasi dengan tepat, sehingga value dari produk bisa sampai dan menarik konsumen untuk membeli. Hal ini juga berhubungan dengan informasi atau pengetahuan produk (product knowledge) yang Anda miliki.

Product knowledge yang tepat sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha sebagai modal dalam pemasaran bisnisnya. Semakin dalam pengetahuan atas produk yang dijual, maka akan memudahkan dalam proses pemasaran produk ke pelanggan. Salah satu kuncinya adalah produk yang dijual harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

“Sebagai contoh, Indonesia punya potensi yang sangat besar mulai dari keindahan pantai, terumbu karang, bahasa, hingga kuliner yang nyatanya tiap kita ke daerah pasti punya ciri khas tersendiri dari makanan dan minumannya. Nah dari situ, kita bisa manfaatin deh peluang gimana caranya agar nggak cuma orang lokal aja yang bisa nikmatin, tapi orang luar daerah bahkan asing juga bisa nyicipin,” kata Naya.

Menurutnya, product knowledge menjadi elemen penting agar pelaku usaha bisa mengetahui apa saja keunggulan dan kekurangan produknya. Selain itu, juga sebagai kebutuhan penting bagi setiap pelaku usaha agar bisa bersaing dengan kompetitor dan memperoleh kepuasan dari konsumen.