Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Kepala Badan Pengembangan SDM Industri Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, di Bali Creative Industry Center (BCIC). (Foto: Kemenperin)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi Kepala Badan Pengembangan SDM Industri Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, di Bali Creative Industry Center (BCIC). (Foto: Kemenperin)

Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki target pada tahun 2020, sebanyak 2.000 pelaku industri kreatif bisa dapat tumbuh melalui Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja) di BDI Denpasar. Para peserta tersebut merupakan hasil lulusan pelatihan di bidang animasi, programming, desain grafis, game dan kerajinan.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita memaparkan saat ini pemerintah sedang memfokuskan program peningkatan kualitas SDM, termasuk di sektor industri. Ini menjadi potensi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju.

“Jadi, kami terus menciptakan SDM industri yang terampil dan kreatif. Misalnya, kami bantu dengan kegiatan pelatihan desain dan penggunaan teknologi modern sehingga mereka lebih produktif dan inovatif,” katanya.

Agus menambahkan, melalui BDI Denpasar, pihaknya optimis bisa menelurkan perusahaan rintisan (startup) berbagai sektor. Sepanjang tahun 2018, industri kreatif mampu berkontribusi cukup signfikan terhadap PDB nasional, yang diproyeksi menembus Rp1.000 triliun.

Tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif yaitu meliputi industri kuliner sebesar 41,69%, industri fesyen 18,15%, dan industri kriya 15,70%.

Pada saat berkunjung ke BDI Denpasar, Agus meninjau fasilitas Experience Centre Industry 4.0 yang bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan wawasan kepada para pelaku industri kreatif tentang penerapan industri 4.0. 

BDI Denpasar juga akan mengadakan program kewirausahaan melalui inkubator bisnis TOHPATI untuk bidang digital kreatif dan memiliki program BIKIN Makerspace untuk bidang kriya atau craft.

Maka dari itu, BDI Denpasar ditunjuk sebagai Bali Creative Industry Centre (BCIC) dengan lima fungsi, yakni menjadi pusat inovasi dan kekayaan intelektual, pusat pendidikan dan pelatihan, pusat promosi dan pemasaran, pusat pengembangan industri software dan konten, serta pusat inkubasi bisnis.

Untuk mempersiapkan hal tersebut, BDI Denpasar bekerja sama dengan Digital Inovasi Lounge (DILO) untuk menyediakan fasilitas ruang kerja, dan berbagai peralatan produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk animasi dan desain produk kerajinan yang berkualitas.

Peserta inkubator industri (tenant) di BDI Denpasar, selain mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari praktisi industri kreatif selama proses inkubasi, juga difasilitasi untuk mendapatkan order (pesanan) dari berbagai industri.