
Jakarta, MNEWS.co.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar “Labuan Bajo Rebound” di Pantai Pede, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini upaya memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di salah satu destinasi super prioritas Labuan Bajo dalam masa adaptasi kebiasaan baru.
Wawan Gunawan, Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk memulihkan kembali destinasi wisata di berbagai daerah pasca pandemi Covid-19. Termasuk di Labuan Bajo yang ditetapkan sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Wayan Darmawan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Agustinus Rinus, serta perwakilan dari Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores.
Kegiatan rebound yang melibatkan 60 pekerja parekraf ini selaras dengan arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di berbagai destinasi. Ini menjadi salah satu upaya yang dilakukan Kemenparekraf untuk membangkitkan kembali potensi pariwisata di Labuan Bajo.
Lingkup kegiatan rebound meliputi penguatan program sapta pesona, revitalisasi amenitas dengan pengadaan barang pendukung CHSE dan alat penunjang keamanan. Selain itu, bimbingan teknis soal 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas) di setiap destinasi wisata di Labuan Bajo.
Kegiatan yang berlangsung pada 2-4 September 2020, juga digelar Bimtek Kapasitas SDM dan pengembangan desa wisata di Desa Wisata Batu Cermin, serta Sosialisasi CHSE. Kemenparekraf juga mendedikasikan peralatan dan perlengkapan pendukung seperti tempat cuci tangan, tempat sampah, sapu, masker, face shield, sarung tangan, serta signage (papan sapta pesona dan imbauan sadar wisata).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat Agustinus Rinus menambahkan, pihaknya mengapresiasi perhatian pemerintah pusat yang sangat konsisten mengembangkan pariwisata di Labuan Bajo.
“Kita tidak boleh ‘tidur’ atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah. Dan kami berharap ini menjadi pembuktian dan merebut kembali kepercayaan wisatawan kami sudah siap menyambut mereka kembali dengan penerapan protokol kesehatan yang juga sudah tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 128/KEP/HK/2020,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT Wayan Darmawan menambahkan, sejauh ini Labuan Bajo menjadi pelopor penerapan protokol kesehatan. Lantaran dari kekuatan pariwisata di NTT hanya ada 2 hub yaitu Labuan Bajo dan Kupang. Artinya, jika kedua kota tersebut mampu disiplin menerapkan protokol kesehatan, maka bukan hanya wisnus namun juga wisman akan kembali percaya dan siap mengunjungi NTT.