Jakarta, MNEWS.co.id – Berdasarkan survei Bank Indonesia menyebutkan sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2 persen di antaranya terdampak negatif di sisi penjualan. Pandemi memberikan tekanan pendapatan, laba, dan arus kas hingga pemilik usaha memilih untuk wait and see.
Di sisi lain, dalam survei yang sama, terdapat 12,5 persen responden yang tidak terkena dampak ekonomi dari pandemi, bahkan 27,6 persen menunjukkan peningkatan penjualan salah satunya dengan memanfaatkan platform digital.
Menurut Octavian, Head of Consumer Department PT Bank Ganesha Tbk, kenaikan transaksi digital di tengah masa pandemi salah satunya disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen yang terbatasi oleh kebijakan pembatasan kegiatan untuk membantu menanggulangi Covid-19 sehingga mereka semakin jarang melakukan aktivitas di luar rumah dan memilih memanfaatkan teknologi digital untuk membeli segala keperluan mereka.
Perubahan ini menuntut pelaku usaha untuk beradaptasi dan beralih menggunakan platform digital. Oleh karena itu, digitalisasi dapat menjadi sebagai solusi tepat untuk beradaptasi guna mempertahankan bisnis selama pandemi.
Dengan mengikuti perkembangan industri dan transformasi digital, lanjut Octavian, menjadi kunci agar detak jantung bisnis tetap hidup termasuk untuk UMKM. Selain itu banyak keuntungan yang akan diperoleh UMKM yang mampu bertranformasi memanfaatkan digitalisasi.
“Kalau berbicara digital itu tentu membahas juga mengenai tren ke depan yang ada saat ini. Hal ini salah satunya bisa dilihat dari pengguna internet di Indonesia yang semakin meningkat. Selain itu juga transaksi e-commerce di tahun 2020 tembus Rp250 triliyun. Sehingga nantinya potensi ekonomi ke depan itu memang ke arah digital,” kata Octavian saat menjadi narasumber dalam kegiatan SMESTALK Sahabat UMKM x Bank Ganesha bertajuk ‘Strategi Beradaptasi UMKM di Era Digital‘ melalui Live Instagram, Jumat, (24/9/21).

Transformasi digital saat ini memberikan kesempatan dan peluang pelaku usaha baik pemain lama ataupun baru. Mulai dari pembukuan yang dulu manual, sekarang sudah lebih mudah dengan menggunakan aplikasi. Lalu yang sebelumnya harus punya tempat dan barang untuk berjualan, saat ini cukup dengan smartphone dan internet pelaku usaha sudah bisa memulai berbisnis seperti reseller hingga dropshipper.
Sementara itu dari segi pemasaran, pelaku UMKM sudah tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk beriklan di media koran ataupun majalah. Kini promosi online pun jauh lebih terjangkau dan mudah dengan berbagai pilihan seperti Instagram, Facebook, hingga Google Bisnis.
Octavian juga memberikan beberapa kiat bagi pelaku usaha untuk bisa bertransformasi digital dalam mengembangkan bisnisnya. Pertama, pelaku usaha bisa membuat profile mengenai produk atau layanan yang akan dipasarkan. Hal ini bertujuan agar calon pelanggan bisa memahami dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
Kedua, memilih channel media yang cocok untuk melakukan promosi produk. Penempatan media yang tepat juga bisa menjadi cara untuk mem-branding bisnis yang dikembangkan.
Ketiga, membuat konten kreatif dengan konsep yang sesuai dengan target hingga segmentasi yang dituju. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan melihat promosi dari kompetitor sejenis, lalu membuat diferensasi produk guna menentukan ciri khas dari bisnis tersebut.
Keempat, membuat promosi yang menarik dengan memanfaatkan momentum khusus seperti Harbolnas, Tahun Baru, dan lainnya. Selain itu juga bisa menggunakan fitur iklan yang ada di marketplace agar produk usaha dapat sering tampil dan semakin banyak dilihat oleh calon konsumen.
Ia menambahkan untuk beradaptasi dengan beralih ke platform online menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk bertahan di masa pandemi dan untuk kelangsungan usaha dalam jangka panjang.
Melalui pemasaran secara digital, akan memperluas jangkauan pengenalan produk ke pasar yang lebih luas dengan proses yang jauh lebih mudah. Sehingga melakukan adaptasi digital di masa pandemi saat ini merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan UMKM untuk dapat terus eksis dalam mengembangkan usahanya.