
Jakarta, MNEWS.co.id – Pameran industri makanan dan minuman berskala internasional yang bertemakan ‘Salon International de I’alimentation’ atau Sial Interfood akan diadakan di Jakarta International Expo Kemayoran, pada 13-16 November 2019. Acara ini akan menghadirkan peserta sebanyak 880 perusahaan dari 30 negara. Jumlah peserta tersebut meningkat dibanding tahun lalu.
“Jumlah peserta meningkat 9%-10% dibandingkan tahun lalu,” kata Daud D Salim, CEO PT Kristamedia Pratama, perusahaan penyelenggara pameran, Senin (11/11/19).
Peserta Sial Interfood tersebut terdiri dari negara seperti Australia, Argentina, Tiongkok, India, Jerman, Mesir, Perancis, Saudi Arabia, Turki, USA, Yunani, dan lainnya. Pameran ini akan menghadirkan 28 sektor seperti produk susu dan telur, keju, daging, ikan dan produk hasil laut, buah dan sayuran, produk bakery, bahan-bahan cokelat, kopi dan teh, gelato dan es krim, minuman alkohol dan non alkohol, dan lainnya.
Pada tahun 2018, pengunjung Sial Interfood sebagian besar berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, Taiwan, dan Thailand. Saat itu terdapat 60 ribu pengunjung yang berasal dari 72 negara. Pameran yang diperkirakan menarik 82 ribu pengunjung dengan ditargetkan mencapai transaksi kotor Rp 500 miliar.
Daud mengatakan, pameran ini berpotensi untuk mengenalkan makanan dan minuman Indonesia berpotensi dikenal di lingkungan internasional. Selain itu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang ikut serta dapat memperluasa pasar serta meningkatkan bisnis hingga luar negeri.
Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja Kuliner Kementerian Pariwisata Vita Datau Messakh mengatakan, pameran tersebut juga dapat mendorong pariwisata Indonesia. Menurutnya, sebanyak 30-35% turis menghabiskan dananya untuk sektor makanan dan minuman. Selain Vita berharap pameran tersebut dapat meningkatkan daya saing produk makanan dan minuman dalam negeri.
Sementara Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim mengatakan, industri makanan dan minuman menjadi salah satu industri unggulan dalam mendongkrak pertumbuhan industri, maupun pertumbuhan ekonomi. “Diharapkan ekspor industri makanan dan minuman dapat terus meningkat melalui promosi pada pameran-pameran,” kata Rochim.