Jakarta, MNEWS.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan efektivitas dalam penanganan Covid-19. Hal ini dilakukan demi pemulihan ekonomi tanpa mengabaikan sektor kesehatan.
“Pemulihan ekonomi terus berlanjut dan pertumbuhan di kuartal kedua tercatat sebesar 7,07%, tertinggi sejak 16 tahun terakhir,” ujar Airlangga.
Airlangga menjelaskan dukungan dari konsumsi pemerintah telah mendorong perbaikan, juga konsumsi rumah tangga dan investasi serta membaiknya permintaan domestik telah direspon dengan peningkatan aktivitas di berbagai sektor.
“Selain itu, dari sisi eksternal terdapat peningkatan investasi dan surplus neraca perdagangan sepanjang kuartal II 2021, pulihnya permintaan dan meningkatnya harga komoditas global telah membuat neraca perdagangan mengalami surplus selama beberapa bulan berturut-turut,” kata Airlangga.
Tentunya hal ini menjadi kesempatan yang baik untuk mendorong globalisasi ekonomi. Menurutnya, pada masa pandemi ini, UMKM tidak luput dari dampak negatif meskipun terdapat pula beberapa sektor yang mengalami dampak positif. Seperti akselerasi pemanfaatan teknologi digital, serta meningkatnya keterlibatan UMKM dalam pasar digital.
Dibandingkan dengan tahun 2020, lanjut Airlangga, sebanyak 84,8% UMKM tahun ini sudah dapat beroperasi secara normal. Di masa pandemi, sebanyak 40% UMKM menggunakan berbagai jaringan marketplace untuk memasarkan produknya.
Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga tren positif pemulihan sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Diantaranya dengan melanjutkan berbagai program stimulus pemulihan ekonomi nasional bagi sektor UMKM.
“Dengan rincian berupa program subsidi bunga penempatan dana pemerintah pada bank umum untuk mendukung perluasan kredit kerja, restrukturisasi kredit UMKM, penjaminan kredit modal kerja UMKM beruoa banpres produktif, bantuan tunai untuk PKL serta insentif pph final untuk UMKM yang ditanggung pemerintah,” ungkapnya.