Jakarta, MNEWS.co.id – PT Sarinah yang merupakan pusat perbelanjaan pelat merah akan digunakan menjadi ruang pameran atau etalase produk UMKM lokal, sehingga diperlukan sinergi yang lebih kuat mendorong dan mewujudkannya.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, bertemu dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk membahas mengenai realisasi Sarinah sebagai etalase dan pemasaran produk UKM.
“Pertemuan ini membahas tentang sinergi program BUMN dengan kementerian kami terutama menyangkut soal pengelolaan Sarinah. Nantinya Sarinah sesuai dengan arahan Pak Presiden menjadi semacam showroom untuk produk UMKM,” kata Teten.
Teten mengatakan salah satu fokus pembahasan dengan Menteri BUMN terfokus adalah terkait strategi menjadikan Sarinah sebagai ruang pameran bagi semua produk lokal Indonesia atau brand lokal.
“Untuk Sarinah nantinya kalau ada tamu negara atau turis kalau ingin mencari produk Indonesia di situ. Sejarah konsep bisnis Sarinah harus berubah, di situ ada Grand Indonesia, Plaza Indonesia, lalu Sarinah apa bedanya?” ujar Teten.
Teten mengatakan bahwa pihaknya saat ini memiliki prioritas khusus dalam mempromosikan produk UMKM, sehingga nantinya Sarinah menjadi sebuah pusat hasil usaha pelaku UMKM. Sementara itu, Smesco Indonesia akan menjadi center of excellence pelaku UMKM, dan saat ini konsep tersebut dalam tahap persiapan.
Teten menjelaskan, Sarinah saat ini memerlukan perubahan orientasi bisnis termasuk dari sisi perbaikan gedungnya. “Gedungnya harus ditata, juga manajemennya. Untuk produknya nanti dari Kementerian Koperasi dan UKM yang akan kurasi produknya,” katanya.
Bersama Menteri BUMN, Teten juga membicarakan tentang pemanfaatan perhutanan sosial, salah satunya mengenai lahan-lahan yang akan diproduksi.
“Presiden meminta lahan-lahan ini dimanfaatkan betul kegiatan ekonominya. Kebetulan penerimanya adalah petani-petani yang akan kami konsolidasikan menjadi koperasi. Nanti kita akan produksi beberapa komoditas yang berorientasi ekspor,” katanya.
Dengan model yang akan dikembangkan adalah kemitraan antara penerima sertifikat perhutanan sosial yang dikonsolidasi dalam bentuk koperasi dengan swasta sebagai off taker. “Dan nantinya BRI yang akan memberikan pembiayaannya. Pak Erick sudah putuskan bahwa untuk pembiayaan UMKM adalah BRI,” tambah Teten.