Jakarta, MNEWS.co.id – Revenge tourism atau wisata balas dendam mengacu pada fenomena di mana orang-orang bosan dengan rutinitas yang sama hari demi hari, bekerja dari rumah, tidak dapat keluar karena takut tertular virus corona. Hal ini menimbulkan semacam kepenatan yang membuat mereka ingin ‘balas dendam’ dengan melakukan perjalanan ke tujuan wisata.
Konsep revenge tourism sendiri muncul pertama kali pada tahun 2020. Melihat hal ini, Director of Hotel Partners RedDoorz Indonesia, Yudhistira mengimbau semua pelaku wisata untuk mempersiapkan diri. Pasalnya, revenge tourism diprediksi akan menjadi tren wisata di tahun 2022.
“Beberapa strategi pun dipersiapkan dan sudah terlaksana, dalam menyambut tren revenge tourism yang diprediksi akan terjadi di tahun 2022,” kata Yudhistira.
Salah satu persiapan yang wajib dilakukan adalah memahami konsep digital marketing, terutama para pelaku hospitality. Ia menjelaskan bahwa digital marketing dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas. Sehingga memudahkan para calon konsumen untuk mendapat informasi yang lebih jauh dan memahami produk/jasa yang ditawarkan tersebut.
Selain menjangkau lebih banyak orang, strategi digital marketing juga membutuhkan anggaran yang diperlukan lebih rendah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebelumnya juga suda pernah angkat bicara terkait fenomena revenge tourism. Sandiaga Uno mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah sebab pandemi Covid-19 belum berakhir, bahkan varian virus baru terus bermunculan.
“Kami menyikapi ini dengan mendorong, sosialisasi agar masyarakat berhati-hati dan waspada dalam berkegiatan berwisata karena kita ini masih di tengah pandemi, dan saya nyatakan, gelombang selanjutnya tidak bisa kita elakkan, hanya bisa kita antisipasi dengan baik. Varian baru akan terus berdatangan, karena virus terus bermutasi,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksin untuk mempercepat herd immunity. Dengan begitu, revenge tourism pun bisa dikelola dengan baik dan terkendali. Selain mendapatkan vaksinasi, Anda juga wajib menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun dan menjaga jarak.