Melihat keberhasilan di tahun lalu, pada 2021 BRI menargetkan 1.000 desa di seluruh Indonesia menjadi Desa BRILian. (Foto: dok. Bank BRI)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pertumbuhan perekonomian tak hanya difokuskan untuk daerah perkotaan saja, namun pedesaan juga perlu didorong untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Dengan begitu, meningkatnya perekonomian bisa lebih merata sampai ke desa.

Melihat hal itu Bank BRI mengembangkan Program Desa BRILian. Program yang digagas BRI ini bertujuan untuk memberikan wawasan literasi dan inklusi keuangan bagi para pelaku usaha UMKM di pedesaan agar mereka lebih memahami produk dan layanan keuangan digital terkini.

Berbagai kegiatan dilakukan dalam program tersebut. Mulai dari pendampingan, literasi keuangan, sampai pelatihan untuk pelaku UMKM. Salah satu manfaat program tersebut adalah mendorong digitalisasi ekonomi UMKM melalui berbagai layanan seperti keagenan BRILink, website pasar.id, dan berbagai inovasi serta pembangunan berkelanjutan di desa dengan mengandalkan BUMDes sebagai penggerak utamanya.

Melalui pendampingan dan kolaborasi yang dilakukan, diharapkan BUMDes dan masyarakat desa akan semakin mudah dalam mengakses layanan keuangan. Dalam program ini, fokus utama perusahaan adalah revitalisasi BUMDes, desa wisata, dan pengembangan produk unggulan desa yang sesuai dengan kearifan lokal.

Salah satu pendampingan terhadap desa binaan oleh BRI adalah Desa Menanga, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Di desa Menanga, pendampingan yang diberikan adalah literasi keuangan.

BUMDes Menanga hingga saat ini telah melakukan pencatatan keuangan dengan tertib, namun pencatatan masih belum sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Maka BRI memberikan penguatan kepada BUMDes pada aspek literasi keuangan agar BUmdes Menanga dapat membuat laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

Program BRILian disambut baik oleh pemerintah. Melalui Wakil Menteri Desa & PDTT RI Budi Arie Setiadi memberikan pandangannya bahwa pembangunan Indonesia agar berjaya di masa depan harus dimulai dari desa.

“Desa dapat menjadi titik awal pembangunan berbasis budaya lokal, sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan,” ujar Budi.