Ilustrasi Plant-Based Product. (Foto: One Green Planet)

Jakarta, MNEWS.co.id Plant-based product alias produk berbahan dasar tumbuhan semakin populer di masyarakat, seiring meningkatnya minat terhadap produk dengan bahan alami.

Menurut peneliti dari Pusat Penelitian Biomaterial Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lisman Suryanegara, mengatakan produk berbahan aktif tumbuhan atau plant-based product potensial menjadi tren yang berkelanjutan di masa depan.

Plant-based product banyak diminati masyarakat. Fenomena ini terjadi karena konsumen mulai peduli dengan produk berbahan alami,” kata Lisman.

Tingginya minat masyarakat terhadap produk berbahan aktif tumbuhan, terlihat dari banyaknya perusahaan yang meluncurkan produk perawatan diri atau personal care. Salah satunya seperti sabun hingga skincare dengan menggunakan bahan tersebut.

Personal care seperti sabun, lotion, itu kan langsung kena ke tubuh. Maka yang alami akan menjadi tren, menjadi kebutuhan konsumen. Pasti mereka preferensinya memilih produk dengan bahan-bahan alami. Bahkan sekarang, biokomposit untuk elektronik maupun otomotif juga menggunakan plant-based product. Jadi ini sangat luar biasa ke depannya,” tambahnya.

Menurut Lisman, produk berbahan aktif tumbuhan memiliki berbagai kelebihan di antaranya ramah lingkungan dan aman bagi konsumen. Detergen yang menggunakan bahan dasar tumbuhan misalnya, produk tersebut tidak akan membuat tangan menjadi gatal atau panas. Bahkan, kulit tangan akan tetap lembut.

Namun, detergen berbahan aktif tumbuhan memiliki tantangan sendiri untuk memastikan kemampuannya dalam mengangkat kotoran.

“Tantangannya adalah bagaimana memformulasikan bahan aktif tumbuhan itu dengan bahan lainnya sehingga mampu membersihkan noda secara efektif. Jadi kuncinya ada pada formulasi yang telah dikembangkan,” ungkapnya.

Sehingga, dalam mengembangkan produk inovatif berbahan tumbuhan, Lisman mengatakan teknologi tetap diperlukan untuk melakukan riset dan memformulasikan sebuah bio product agar memiliki kinerja yang baik.

“Kalau tidak menggunakan teknologi, tidak akan dapat kinerjanya itu. Jadi memang kinerja yang bagus ini membutuhkan formulasi. Intinya, penggunaan plant-based ini membutuhkan teknologi,” pungkasnya.