Ilustrasi kopi. (Foto: Womantalk)

MNEWS.co.id – PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berupa alat produksi senilai Rp86 juta kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bangkit Mandiri di Desa Kalibogor, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.

Bantuan alat produksi tersebut berupa mesin pengemasan produk, di antaranya mesin kemasan sachet ukuran 10-100 gram dan 100-500 gram serta mesin vacuum sealer yang diharapkan dapat mengangkat perekonomian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) Djarot Hutabri EBS menyampaikan program ini merupakan salah satu upaya PLN dalam mendukung pengembangan UMKM kopi daerah.

“Di tengah maraknya bisnis kopi yang terus berkembang meski dalam kondisi pandemi covid-19, kami ingin mendukung usaha masyarakat untuk turut berkontribusi mengembangkan industri kopi daerah,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dilansir oleh MNEWS.co.id, Kamis (2/6/2022).

Saat ini, kopi merupakan salah satu komoditas hasil perkebunan yang mempunyai peran penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.

“Harapannya dapat meningkatkan daya jual dan semakin memperluas pemasaran produk kopi yang dijalankan oleh warga Desa Kalibogor,” ucapnya.

Menurut Djarot, bisnis kopi akan sangat berkembang jika petani kopi mampu menjual langsung produknya ke penikmat kopi.

KUB Bangkit Mandiri yang beranggotakan 35 orang menjalankan usaha pengolahan dan pengembangan bubuk kopi robusta dan excelso yang telah dirintis sejak tahun 2017.

Kelompok ini juga memiliki produk kopi bubuk kemasan dengan merek Bagor Mas yang dipasarkan tidak hanya di Kendal namun juga ke kota Semarang, Yogyakarta, hingga kota-kota lainnya di luar Pulau Jawa.

Ketua KUB Bangkit Mandiri Umar Said mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh PLN.

Bantuan mesin kemasan sachet otomatis dan vacuum sealer ini diharapkan dapat meningkatkan daya jual dan pemasaran produk kopi Bagor Mas sehingga turut meningkatkan pendapatan para anggota kelompok maupun perekonomian daerah.