
Surabaya, MNEWS.co.id – Seiring besarnya animo masyarakat untuk menambah imun saat masa pandemi Covid-19, kini permintaan madu di Kediri, Jawa Timur semakin meningkat. Kondisi ini tampak di sentra budidaya Lebah Madu di Desa Joho, Kecamatan Semen, Lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri.
“Alhamdulillah, di tengah Pandemi Covid-19 ini, permintaan madu di sini kina meningkat,” kata pemilik ternak madu Lebah Alam, Sumadi.
Sumadi mengatakan secara keseluruhan ada 21 orang pembudidaya lebah madu yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan, Joho Lestari, Desa Joho, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, dan diketuai oleh Komari.
Untuk berjualan madu, pria berusia 50 tahun ini setiap harinya bisa menjual rata-rata antara 5 sampai 10 botol. Harga madu ini dijual dengan antara Rp90.000,- sampai Rp100.000,- per botol.
“Awal budidaya lebah madu ini sejak tahun 2001. Padahal sebelumnya, saya ini seorang petani,” katanya.
Mengenai ragam jenis madu, hal ini tergantung dari macam nektar bunga apa yang dihisap oleh sang lebah. Misalnya, jenis madu Kaliandra yang asli Joho, karena lebahnya berasal dari hutan yang banyak tanaman Kaliandra.
Ia menambahkan jenis lainnya yakni ada madu randu, kangkung, rambutan dan wadang. Sementara, untuk memperoleh madu randu, maka lebahnya harus digembalakan ke kebun pohon randu di daerah Pati dan Jepara, Jawa Tengah, dan di daerah Pasuruan, Jawa Timur.
“Jika ingin madu jenis rambutan dan wadang, maka lebah harus digembala di kebun rambutan dan wadang di daerah Tulungagung. Kalau saya sendiri, punya 260 kotak rumah lebah yang rata-rata per kotak berisi delapan sisir tempat koloni lebah, dan ini dipasarkan secara getok tular,” ungkapnya.