MNEWS.co.id – Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menjadi momen yang cukup penting bagi Indonesia sebagai tuan rumah. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menilai, salah satu yang menjadi sorotan utama yakni potensi perekonomian yang ditopang oleh adanya UMKM.
Adapun kontribusi UMKM sebesar 61 persen terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) nasional dan mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja. Hal ini menjadi modal utama untuk mendorong potensi UMKM Indonesia agar mampu menembus pasar internasional melalui saluran ekspor.
Dalam pertemuan KTT G20 kali ini, UMKM Indonesia diberikan kesempatan hadir pada pameran yang akan dihadiri oleh para delegasi dari berbagai negara. LPEI menyediakan booth showcasing produk berorientasi ekspor sebagai sarana bagi UMKM untuk memperkenalkan produknya pada khalayak internasional.
Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengatakan, keikutsertaan 10 UMKM mitra binaan LPEI pada pameran yang akan diselenggarakan pada 10-13 November 2022 diharapkan dapat mengulang sukses pada Februari dan Juli 2022, ketika dalam pameran yang digelar pada pertemuan KTT G20, mitra binaan LPEI sukses mempromosikan produk unggulan ekspor mereka kepada seluruh delegasi yang hadir baik sebagai buah tangan untuk keluarga dan kerabat ataupun digunakan sendiri.
“Kami akan betul-betul memanfaatkan momen KTT G20 sebagai sarana perluasan akses pasar bagi mitra binaan, khususnya pasar internasional. Selain itu momen ini juga penting untuk mengenalkan produk UMKM berorientasi ekspor dan juga mengadopsi kearifan lokal yang mendunia,” ujar Riyani sebagaimana yang dilansir dari Republika.
Adapun pernyataan ini semakin mempertegas komitmen LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan turut berperan lebih aktif dalam memperkenalkan produk unggulan Indonesia kepada dunia khususnya kepada para delegasi internasional yang hadir pada acara KTT G20.
“Kami sengaja menghadirkan mitra yang memang sudah tembus pasar Asia bahkan Eropa, tentu apa yang ditampilkan akan menjadi daya tarik bagi para delegasi. Karena memang mereka juga sudah kami bantu perluasan akses antara lain melalui marketplace internasional yaitu Alibaba, jadi ada potensi ekspor berkelanjutan,” ucapnya.
Menurutnya, 10 UMKM mitra binaan peserta pameran yang lolos kurasi juga turut mengusung konsep ramah lingkungan dan berorientasi sustainable development goals dalam menjalankan bisnisnya.
Sebagai contoh, UMKM Humbang Kriya yang berasal dari Sumatera Utara konsisten dalam menjalankan konsep eco fashion dan zero waste, selain itu mitra binaan LPEI mempekerjakan 60 persen tenaga kerja perempuan.
Dari sektor fesyen ada juga UMKM Naralia yang sudah mengantongi sertifikat Global Organic Textile Standard (Gots) khusus bahan baku seluruh produk.
“LPEI berharap 10 mitra binaan ini menjadi motivasi sekaligus inspirasi bagi UMKM lain untuk meningkatkan kapasitasnya dalam menghadapi pasar internasional,” ucapnya.