Jakarta, MNEWS.co.id – Perkembangan bisnis yang semakin pesat tentunya menciptakan persaingan yang sangat ketat, tanpa terkecuali di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Setiap harinya, para pelaku bisnis baru bermunculan dengan inovasi produk mereka. Selain itu, hadirnya bisnis online juga turut serta membantu para pelaku bisnis baru. Persaingan yang ketat inilah yang pada akhirnya menuntut para pelaku UMKM untuk terus kreatif dan inovatif agar tidak tenggelam dalam persaingan pasar.
Indra Kurniawan, Section Head of Entrepreneurship dan Incubator Program Universitas Bina Nusantara mengatakan pada akhirnya, agar bisnis bisa bertahan, cara terbaik adalah beradaptasi terhadap perubahan. Ketika pandemi berlangsung berkepanjangan dan mengganggu jalannya bisnis, ada baiknya pelaku usaha melakukan penyesuaian dan inovasi.
Menurutnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan inovasi produk, pertama adalah pondasi. Dalam membangun pondasi dalam inovasi produk, ada beberapa kendala yang sering kali dilupakan oleh UMKM yang meliputi aset fisik (Physical), nama baik (Reputation), internal organisasi (Organisation), modal keuangan (Financial), informasi produk (Information), dan penguasaan teknologi (Technology).
Selanjutnya adalah mengenai kompetensi utama pelaku dalam merintis usaha. Dengan memanfaatkan bakat atau talenta yang dimiliki merupakan contoh, bagaimana pelaku usaha bisa berinovasi dan berhasil. Kemampuan kompetensi sangatlah penting bagi pelaku usaha, karena akan menjadi pembeda bagi kompetitor.
Oleh karena itu, seiring dengan meningkatnya keberhasilan bisnisnya maka pelaku usaha dituntut untuk bisa meningkatkan kemampuan yang ada. Salah satunya dengan membekali diri dengan ilmu manajemen yang lebih baik.
Indra menambahkan, dalam membangun inovasi produk pelaku usaha dapat merubah model bisnis yang dimiliki. Caranya dengan memperbaiki dapur yang dimiliki misalkan mencari pegawai atau partner baru, mengganti bahan baku yang lebih baik, memodifikasi proses kerja.
Lalu memperbaharui produk atau strategi yang dimiliki misalnya mengeluarkan produk atau penawaran baru, mengubah cara penjualan mulai dari penjualan online, pelayanan antar kirim, atau promosi, serta meningkatkan pelayanan ke konsumen.
Selanjutnya memperbaiki struktur keuangan dengan mengubah model pembayaran baru. Misalkan awalnya menggunakan tunai, karena adanya pandemi merubah menjadi pembayaran non tunai.
Oleh karena itu, menjadi inovatif tentunya berani berpikir secara positif, berani mengambil risiko, siap dengan segala kritik, dan mampu menghadapi segala ketakutan akan perubahan. Dalam dunia usaha, inovasi adalah suatu hal yang perlu dilakukan demi meraih hasil yang lebih positif. Inovasi sendiri berarti membuat perubahan yang lebih efisien serta memberi keuntungan dalam bisnis.