Teten Masduki saat mengunjungi UMKM. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) akan membenahi tata niaga produk UMKM di seluruh Indonesia. Produk UMKM akan langsung dihubungkan dengan pasar. Oleh karena itu proses digitalisasi UMKM dipercepat karena tren market demand saat ini ada di marketplace online.

“Kita akan menghubungkan produk UMKM dengan pasar. Misalnya, untuk produk pertanian, sudah harus terhubung dengan pasar sejak masa tanam. Jangan menunggu panen baru mencari pasar,” kata Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM.

Oleh karena itu, saat ini digitalisasi UMKM dipercepat karena tren market demand sekarang ada di marketplace online. Teten menyebut dengan terhubung ke digital mana UMKM mampu menjangkau pasar yang lebuh luas dan tentu akan mempermudah akses pembiayaan.

Hanya saja, Teten mengingatkan bila sudah terhubung dengan pasar online harus respon dengan cepat setiap permintaan. Selain itu, kapasitas produksi harus mampu memenuhi permintaan konsumen. “Permintaan di marketplace itu besar. Kita harus siapkan kapasitas produksinya agar mampu mencukupi permintaan,” tambahnya.

Dalam rangka pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), selain restrukturisasi kredit, subsidi bunga, subsidi pajak, dan pembiayaan baru, pemerintah juga akan merilis program tambahan berupa Bansos Produktif.

Bansos tersebut diperuntukkan bagi para pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum tersentuh lembaga pembiayaan. Program ini akan menyasar 12 juta pelaku usaha yang masing-masing mendapat hibah modal sebesar Rp 2,4 juta.

Maka dari itu, Teten juga mengajak para pedagang Pasar Blauran II, Salatiga, untuk bergabung dalam wadah koperasi yang sudah ada. “Bila membutuhkan tambahan modal bisa melalui koperasi. Nanti, koperasinya yang akan kita bantu melalui dana bergulir dari LPDB KUMKM,” ungkapnya.