Medan, MNEWS.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyiapkan aplikasi yang memudahkan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk melakukan aktivitas jual beli. Ini merupakan upaya membantu pengusaha kecil yang terdampak pandemi Covid-19.
“Dengan begitu, pelaku UMKM bisa bertransaksi ataupun mencari pasar yang lebih luas,” kata Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Musa Rajekshah.
Tidak hanya aplikasi, jika memungkinkan Pemprov Sumut juga akan memfasilitasi ongkos kirim barang yang terjual. Selain itu, mereka berencana memberikan pelatihan alih usaha kepada para pelaku UMKM agar tetap kreatif dan produktif di masa pandemi Covid-19.
Ia menambahkan 48.891 UMKM di Sumut terdampak pandemi Covid-19. Mereka perlu terus didorong untuk berbisnis secara online atau daring (dalam jaringan). Untuk itu, jaringan internet di pelosok daerah juga perlu menjadi perhatian.
“Ini kita harapkan bisa mendorong ekonomi kita, ini PR (pekerjaan rumah) kita ke depan agar UMKM bisa berbisnis secara online, begitu juga dengan jaringan (internet) di pelosok desa kita,” ungkap Musa.
Untuk memulihkan perekonomian, Pemprov Sumut akan fokus pada bidang ketahanan pangan. Untuk itu, mereka mengajak kabupaten/kota di Sumut agar bersama-sama membangkitkan potensi daerahnya masing-masing.
“Kita akan fokus di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan. Karena kita harus siap ketahanan pangan di wilayah kita sendiri, mungkin juga kita bisa kirim ke provinsi lain,” ujarnya.
Pariwisata juga menjadi sektor yang harus diperhatikan. Pada masa pandemi, sektor ini terdampak sangat besar. Padahal Sumut memiliki banyak tempat wisata yang berpotensi besar menggerakkan perekonomian, terutama Danau Toba yang menjadi proyek strategis nasional.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, dari survei yang mereka lakukan, pelaku UMKM mengalami penurunan penjualan, akses pembiayaan sulit, lambatnya distribusi, kesulitan bahan baku, serta produksi yang sedikit terhambat. Padahal sektor UMKM berkontribusi 67% pada perekonomian Sumut.
Menurutnya, ada beberapa strategi penguatan UMKM yang bisa dilakukan, seperti digitalisasi penjualan atau pemasaran, digitalisasi pembayaran, serta alih usaha UMKM. Selain itu, prioritas pengembangan UMKM dapat dilihat dari sisi potensi masing-masing kabupaten/kota.
“Pengembangan ekosistem bagi UMKM tujuannya untuk memperluas akses pasar, untuk itu, kita mencoba mendorong pasar melakukan penjualan secara online,” katanya.