Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker bedah, dan baju hazmat di di PT Multi One Plus, Kabupaten Bogor. (Foto: Humas Pemprov Jawa Barat)

Bandung, MNEWS.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat segera melakukan penyesuaian bahan yang digunakan untuk membuat masker. Hal ini dilakukan seiring beredarnya informasi agar penggunaan masker berbahan kain scuba dan juga buff tak lagi digunakan karena dinilai kurang efektif mencegah penularan Covid-19.

Sementara saat ini, Pemprov Jabar melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat tengah mencanangkan pembelian 8 juta masker, dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jabar. Program ini guna mendongkrak perekonomian di tengah pandemi Covid-19 sejak pertengahan tahun ini. Pembelian masker tersebut merupakan pembelian tahap kedua masker yang sedang berjalan.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengatakan, dengan adanya informasi terbaru tersebut menjadi tantangan pada pendistribusian nanti. “Beberapa sudah memproduksi masker scuba sesuai dengan spec awal. Dan sudah diberikan surat perintah (SP) oleh kami untuk segera membuat scuba tersebut,” ujar Kusmana. 

Kusmana mengatakan, SP dibuat sebelum adanya larangan penggunaan masker scuba dari gugus tugas pemerintah pusat. Pasalnya saat ini mayoritas pesanan masker yang dikerjakan dalam proyek tersebut, merupakan masker berbahan kain scuba dengan porsi 65 persen.  Sementara sisanya 35 persen masker dari bahan kain seperti katun Jepang maupun toyobo.

Maka dari itu, bagi pelaku usaha yang belum menerima SP  beberapa memang ada membuat dari masker kain katun toyobo atau Jepang tidak menjadi masalah. Tapi yang sudah membeli bahan scuba ini jadi masalah.

Untuk yang sudah jadi masker scubanya,  pihaknya tetap akan membayar sesuai dengan nilai kontrak, bukan bayar ganti rugi. Sementara yang belum dapat SP, pihaknya akan upayakan pergantian spek masker.

Selebihnya Kusmana belum merinci perkembangan jumlah masker scuba yang telah selesai diproduksi maupun didistribusikan hingga saat ini. Menurutnya, saat ini masih anjuran tidak menggunakan scuba untuk wilayah zona merah, belum ada edaran khusus terkait dengan ini.

Namun pihaknya tetap harus cepat beradaptasi dengan perubahan yang cepat ini sepanjang tetap mematuhi tertib adminstrasi, tertib anggaran dan tetap menjaga akuntabiltas.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membeli 10 juta masker produk UMKM untuk membantu para pelaku bangkir kembali setelah dihantam krisis akibat Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar meminta warganya untuk beradaptasi terkait penggunaan masker.