
Jakarta, MNEWS.co.id – Pemerintah akan membagikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada pedagang kaki lima (PKL) hingga pemilik warung.
Menteri Koordinator Bidang (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan bantuan tersebut akan cair karena pihaknya sudah menyelesaikan semua regulasi yang dibutuhkan.
“Bantuan tunai untuk PKL, warung, warteg, akan segera dijalankan karena regulasi sudah lengkap,” kata Airlangga dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinat Republik Indonesia.
Airlangga mengatakan bantuan ini khusus diberikan kepada pedagang kaki lima, pemilik warung, hingga warteg yang belum mendapatkan Bantuan Produktif Ultra Mikro (BPUM) dari Kementerian Koperasi dan UKM.
Bantuan juga khusus diberikan bagi PKL, warung, dan warteg yang beroperasi di wilayah PPKM level 3 dan level 4. Nilai bantuan berupa uang tunai senilai Rp1,2 juta sama seperti nominal BPUM.
“Bantuan tunai dibagikan kepada 1 juta PKL/pemilik warung sebesar Rp1,2 juta melalui TNI atau Polri. Jadi ini adalah bukan penerima BPUM,” katanya.
Bantuan tunai merupakan program tindak lanjut pengetatan mobilitas masyarakat akibat varian delta sejak awal Juli 2021. Tercatat pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp55,21 triliun termasuk untuk kartu sembako, beras Bulog 10 kilogram, diskon tarif listrik, kuota internet gratis, hingga Kartu Prakerja.
Khusus bantuan tunai untuk PKL hingga warteg, mekanismenya diatur melalui pedoman umum petunjuk teknis dengan pendampingan oleh Kementerian Keuangan dan BPKP.
Pelaku usaha super mikro ini bakal didata oleh Babinsa/Bhabinkamtibmas. Pelaku usaha perlu melampirkan data izin usaha, lokasi usaha, dan NIK.
“Penyerahan bantuan lebih sederhana dalam bentuk tanda terima bagi penerima bantuan, warung, PKL, disertai dokumentasi foto yang memadai. Dan data NIK ini mendapat cleansing atau pembersihan data melalui BPKP. NIK sejalan dengan data di Kemendagri,” ujar Airlangga.
Ia juga menambahkan mengenai realisiasi Program Perlindungan Sosial (Perlindos). Anggaran Kartu Prakerja pada tahun 2021 telah terealisasi sebesar Rp6,82 triliun yang disalurkan bagi 4,3 juta penerima. Sedangkan untuk kartu Prakerja batch 19 hingga 4 September 2021 telah terdaftar sebanyak 3,9 juta orang.